e n a m b e l a s [re-publish]

306K 38.8K 12.5K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










16. Terciduk








"Lagi apa bro?" Farhan menghampiri. Bergabung duduk di samping Selatan dengan kepala tergeletak di meja kantin. Disusul Angga dan Leon membawa empat mangkuk mi ayam beserta minuman.

"Nunggu balasan chat dari Alma tuh," sahut Angga. Setelah mengintip layar ponsel langsung Selatan alihkan. Duduk tegap kembali.

"Gak dibalas?" tanya Leon. Selatan mengangguk lemas. Menatap tidak nafsu pada makanan favoritnya, mi ayam Mang Edward.

"Possitive thinking aja. Mungkin kuotanya ada cuma rasa sayangnya aja yang udah gak ada," kata Farhan. Tertawa puas dengan Angga.

Selatan mendengkus kesal. "Gak guna!"

"Udahlah inget kata tukang parkir," seru Angga mengingatkan.

Selatan mengernyit. "Dua ribu?"

"Mundur, bangsat!" damprat Angga kesal.

"Gak usah pake bangsat ya bangsat!" Selatan membuka ponsel. Mengembuskan napas panjang. Masih tidak ada balasan dari Alma.

"Kalau gue jadi Alma pasti bakal ngomong gini." Farhan berdehem. "Maaf ya bangsat gue gak mengharapkan pesan lo lagi."

Selatan semakin dibuat kesal. Dasar teman setan!

Angga bersuara setelah menelan makanan lebih dulu. "Ada tiga hal yang ngebuat chat lo gak di balas sama Alma, Tan."

"Apa?"

Angga mengacungkan jari telunjuknya. "Pertama lo itu gak penting." Lanjut mengacungkan jari tengah. "Kedua coba ingat yang pertama." Terakhir Angga menambahkan jari manis. "Ketiga ulangi lagi point pertama."

"Intinya Tan, lo gak penting," simpul Leon.

Untuk kesekian kalinya Selatan menghela napas panjang. Meletakkan kembali kepala di atas meja mengabaikan ketiga temannya yang masih menaruh fokus.

"Lemes banget cuy," ejek Farhan sambil menyuapkan mi ke dalam mulut.

"Gue itu pusing. Sepusing-pusingnya orang pusing yang lagi pusing, gara-gara pusing soalnya pusing disebabkan pusing yang bikin pusing, makanya sekarang gue pusing!"

"Sekarang gue ikutan pusing dengerin lo!" sewot Farhan.

Angga menyahut santai. "Gue gak pernah pusing tuh."

"Iyalah. Otak aja gak punya!" kata Leon agak menohok.

Selatan kembali duduk tegap. "Punya kepala pusing gak punya kepala serem."

"Gue kasih tips biar pinter," ujar Leon.

"Gimana? Gimana?" kejar Angga.

"Jangan goblok."

Ayo PutusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang