s e b e l a s [re-publish]

350K 41.2K 16.4K
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








11. Go-Food





Alma
Pak udah dimana ya? |

Go-jek
| Dimana ya saya
| Ga tau juga

Alma
Loh Pak? |

Go-jek
| Eh astagfirullah saya kira yang nagih utang neng
| Maaf ya
| Soalnya sama suka nanya saya dimana mulu kan capek

Alma
Bapak dimana? |

Go-jek
| Batalin aja neng
| Saya ketangkep sama yang nagih

Mulut Alma terbuka, menatap tak percaya layar ponselnya. "Trus gue berangkat gimana dong?"

Sia-sia rasanya Alma nangkring di depan rumah menunggu ojek yang dipesannya. Menyesal juga karena menolak tawaran Bryan tadi.

Netra Alma melirik benda melingkar di pergelangan tangan. Pukul 07.00. Mampus! Bisa-bisa Alma dijadikan panutan saat upacara nanti karena terlambat.

Selatan? Tidak tahu. Alma sudah menghubungi namun tak kunjung mendapat balasan. Possitive thinking, mungkin ponsel Selatan nyala tapi orangnya mati.

Astaghfirullah.

"Berangkat sekolah, Dek?"

Ibu berdaster basa-basi membawa keresek penuh sayuran. Kalau tidak salah namanya Bu Rika, tetangga Alma terhalang satu rumah.

Nggak Bu, ini mau judi.

"Iya, Bu Rik," jawab Alma akhirnya. Kok jadi tidak enak didengar ya namanya.

Bu Rika membuka mulut hendak bersuara kembali namun mobil hitam lebih dulu berhenti di depan Alma. Tanpa membuang waktu Alma tersenyum sopan. Memutari kap mobil segera masuk. Duduk di kursi samping pengemudi mengenakan seatbelt.

"Lo... Masih bego ya Tan?" Alma menatap tak habis pikir. Melihat Selatan menggunakan helm di depan setir.

"Jaga-jaga kalau ada polisi." Cengir Selatan tak dapat dilihat karena terhalang helm full face-nya.

Alma menghempaskan tubuh ke belakang. Masih pagi tapi sudah lelah dengan kelakuan pacarnya pagi ini. "Pasti otak lo ketinggalan di rahim Emak lo deh Tan."

Selatan tertawa. Satu tangan terulur mengacak rambut Alma. "Ntar gue tanyain Bunda."

Dengan wajah tertekuk Alma merapikan rambutnya kembali. Mereka mulai melaju bergabung di jalanan menuju ke sekolah.

Ayo PutusWhere stories live. Discover now