CHAPTER 10

15.6K 771 7
                                    

Jangan lupa tekan bintangnya sebelum baca!

Pardon me if there are any typos on them!

Share cerita ini ke teman2 kalian kalau kalian suka!

Hembusan napas berat sudah keluar berkali-kali dari mulut Noel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hembusan napas berat sudah keluar berkali-kali dari mulut Noel. Dia dengan susah payah menekan tombol kode sandi apartment Thea karena wanita itu yang sibuk meracau tidak jelas di dalam gendongannya. "Althea, bisa kamu berhenti bergerak sebentar? Saya kesusahan membuka apartment kamu."

Thea tersenyum kecil dan dia semakin mengeratkan kedua tangannya pada leher Noel. "Hmmmm?" tanyanya dengan senyuman lebar. Lalu tanpa diduga, dia mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Noel singkat.

"Kenapa kode sandinya salah? Althea, kode sandi kamu masih 1111 kan?" tanyanya menatap Thea dengan tajam. Dia tidak menghiraukan ciuman yang diberikan oleh wanita itu kepdanya.

Thea mengangkat bahunya tak acuh. "Masaaaa? Gue lupaaaaa."

Noel menghembuskan napasnya lagi. "Althea, apa kode sandi apartment kamu?" Noel mulai bertanya dengan sabar. Tetapi wanita itu tetap tidak menanggapinya. Senyumannya malah berubah menjadi tawa cekikikan.

Noel mencoba untuk menebak-nebak kode sandi Thea. Wanita itu pasti menggunakan formasi angka yang mudah. 9999, salah. 1234, salah. 0000, salah. Dia menggeram kesal ketika semua cara sudah dia coba. "Althea, beritahu saya. Apa kode sandi apartment kamu?" tanyanya lagi.

Thea membuka kedua matanya dan dia menatap Noel untuk sejenak. Lalu tak lama kemudian tatapan itu berubah memicing dan tanpa menunggu, berubah menjadi sinis. Dia menyipitkan kedua matanya lalu melepaskan kedua tangannya dari leher Noel sampai membuat pria itu kewalahan karena Thea hampir jatuh. "Pegang leher saya, Althea. Kamu bisa jatuh." Dia mengambil sebelah tangan Thea dan mengalunkannya pada lehernya.

"Lo!" Kedua pipinya semakin memerah. Telunjuknya tepat berada di depan wajah Noel. Lalu dia mengkerucutkan bibirnya dan mulai mengoceh panjang, "Lo pengawal gadungan gue! Bagaimana bisa lo gak tertarik sama gue? Kenapa lo songong dan jual mahal banget sama gue? Gue tau lo pasti diam-diam juga menyukai gue, kan? Kenapa lo sok-sokan tidak menyukai dan tertarik kepada gue? Jawab gue dan lo harus jujur!"

"Saya akan menjawab kamu kalau kamu memberitahu saya kode sandi apartment kamu, Althea," jawab Noel berusaha untuk tetap sabar walau emosinya sudah memuncak.

Thea menggelengkan kepalanya. "Gak! Gue gak mau!"

"Althea," panggil Noel dengan nada frustasi.

Keduanya bergeming untuk sementara. Thea yang masih menatap Noel dengan tatapan dendam sedangkan pria itu hanga menatapnya tenang. Akhirnya dia melangkahkan kedua kakinya ke sebelah pintu apartment itu. Rumahnya sendiri.

Dia membuka rumahnya, lalu segera melangkahkan kedua kaki untuk masuk ke dalam kamarnya. Sekali lagi, Noel menghembuskan napas lelah. Akhirnya pria itu membaringkan Thea di atas kasur, dan hendak melepaskan tangan Thea dadi lehernya. Tetapi wanita itu malah semakin menariknya hingga wajah mereka menjadi dekat dan Thea langsung mencium bibir Noel.

In Your ArmsWhere stories live. Discover now