CHAPTER 28

11.1K 708 24
                                    

BUG!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BUG!

BUG!

BUG!

Dengan emosi Noel memberikan bogem mentahnya kepada seorang pria yang memeluk dan mengecup pipi Thea tadi.

Ini jelas tidak terlihat seperti Noel. Dia adalah pria yang sealu mengambil keputusan dengan hati tenang dan kepala dingin. Dia tidak pernah menggunakan kekuatannyaㅡtidak seperti Nevanㅡuntuk mengambil keputusan. Dia selalu menggunakan mulutnya sebagai alat menyerang dan selalu berhasil membuat lawannya bungkam seratus persen.

Seingat dia, dia baru dua kali merasa kalau kehilangan kendali pada dirinya sendiri. Pertama saat melihat kalau ada pria lain yang menggerayangi dan mencium tubuh Thea sewaktu dia menemuinya di bar. Dan yang kedua, malam ini. Saat seorang pria lain mengecup pipi wanita itu dan fakta yang sangat tidak ia suka adalah ketika Thea membalasnya dengan senyum indah.

"Noel!" Dia menoleh mendapati Thea yang menatapnya tidak percaya. Dia juga menyadari kalau beberapa pasang mata sedang menatapnya dengan penasaran.

Noel masih emosi. Dia segera melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Thea dan menarik wanita itu mendekat kepadanya. "Saya tidak suka," bisiknya di dekat telinga Thea dan itu sukses membuat tubuh Thea meremang. "Kamu bersama pria lain. Saya tidak suka, Althea," desis Noel dengan penuh penekanan.

Thea menolehkan wajah lalu mendapati kedua mata Noel yang langsung memaksanya untuk tidak memalingkan wajah selain menatap manik Noel. Entah mengapa, Thea berubah menjadi gelagapan.

"Noel? Udah lama banget kita gak ketemu," Pria yang bersama Thea tadi menghampiri Noel setelah menghapus darah yang mengucur di sudut bibirnya. "Gimana keadaan keluarga lo?" Noel memicingkan kedua mata saat mendapati pertanyaan itu dari pria asing yang baru dia pukuli.

"Maaf. Saya tidakㅡ"

"Gue Ethan. Ethan Dawson. Sahabat Nevan. Masa lo lupa dengan gue???" Ethan memberikan senyum kecilnya dengan kedua mata yang menyipit.

Untuk sejenak, Noel menahan napas. Dia baru sadar pria di depannya ini adalah sahabat dekat Nevan. Kenapa dia baru ingat? Noel memejamkan kedua mata meredam kekesalan yang bercampur dengan emosi menjadi satu.

"Dia kakak sepupu gue," ucap Thea dengan gugup sambil menunjuk Ethan tetapi kedua matanya masih tidak bisa lepas dari Noel.

Lengkap sudah perasaan Noel. Antara lega, kesal, malu, dan emosi semuanya bercampur-campur menjadi satu. Spontan, dia melepaskan pelukannya dari Thea saat wanita itu mendekatkan wajah kepada Noel. "Kamu mau ngapain?" tanyanya dengan kedua alis yang terangkat, menyisakan Thea yang sedang mengerucutkan bibir.

"Gue sudah dengar beritanya. Kalian benar-benar pacaran?" tanya Ethan dengan tatapan tertarik.

Noel memalingkan wajah dan mendengus. Lalu dia menoleh kepada Thea saat wanita itu mengapit lengannya dan menatapnya dengan senyum genit. Thea memalingkan wajah kepada Ethan lalu berbisik pelan agar tidak didengar oleh Noel tapi sepertinya dia lupa kalau dia sedang berada di sebelahnya. "Iya. Gimana? Ganteng banget ya pacar gue?" tanyanya kepada Ethan, memamerkan gigi putihnya.

In Your ArmsWhere stories live. Discover now