CHAPTER 37

11.4K 585 9
                                    

Maaf updatenya malam-malam begini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maaf updatenya malam-malam begini. Aku baru aja selesai nulis ini wkwk maafin ya🤐

Tiga tahun kemudian.

Seorang wanita sedang duduk di dalam mobil agensinya sambil bersedekap. Dia memakai kacamata hitam, menyembunyikan ekspresi wajahnya. "Thea gue mau mengingatkan lo kalau kontrak lo dengan Serenity Corporation akan segera berakhir beberapa bulan lagi. Bagaimana kontrak lo dengan Serenity Corporation? Lo masih akan melanjutkannya kan?"

Nara menoleh kepada Thea yang sedang duduk dengan keadaan tegak dan tampak tidak peduli itu. Tiga tahun sudah berlangsung, dan jangan harap kalau sifat wanita itu akan menjadi lebih lembut. Oh tentu saja, dia semakin semena-semena dan seenaknya.

Serenity Corporation adalah salah satu perusahaan multinasional terbesar di Jakarta yang menggunakan Thea sebagai model dan brand ambassadornya untuk memasarkan produk-produk mereka selama dua tahun terakhir ini. Tidak bisa berbohong, kalau melalui perusahaan besar ini juga, kepopuleran Thea yang sudah melejit itu semakin menjadi-jadi dan makin dikenal dalam dunia internasional.

"Kenapa juga gue harus tetap memperpanjang kontrak gue dengan perusahaan itu?" tanya Thea dengan nada rendah, terkesan tidak peduli. Dia mengibaskan rambutnya pelan ke belakang, dan mengangkat bahu kecil.

Nara menoleh kepada Thea dan menatap wanita itu dengan terkejut. "Thea, menurut gue sebelum lo mengambil kebutusan, lo harus memikirkannya dulu baik-baik. Karena Serenity Production juga, kepopuleran loㅡ"

Thea menoleh kepada Nara sambil mengangkat kacamata hitamnya, menunjukkan kedua mata yang sedang menajam. "Jadi. Maksud lo, gue harus berterimakasih kepada perusahaan itu? Menurut lo, perusahaan itu bisa menjadi lebih besar sekarang karena siapa?"

Nara menjadi gelagapan. Ben yang sedang menyetir di depan melirik keduanya lalu menggelengkan kepala kecil. Tiga tahun sudah berjalan, tetapi Nara masih belum bisa terbiasa dengan sikap Thea yang seperti ini. "Ah, gue laper banget. Pesenin gue makanan setelah gue menyelesaikan fanmeeting ini."

"Oke Thea."

Mobil agensi sudah sampai di lokasi fanmeeting. Dari dalam mobil, Thea bisa melihat banyaknya manusia yang sedang berdiri di belakang tali yang sudah dipersiapkan. Dia mengamatinya sebentar, lalu menarik napas panjang.

Entahlah, tetapi setiap kali dia mendatangi fanmeeting, dia akan selalu teringat oleh seseorang. Sialan. Kali ini, terbukti lagi kalau dia sedang memikirkannya. Thea mendengus kasar. Siapa dia bisa membuatnya menjadi seperti ini selama tiga tahun terakhir?

Dia menggelengkan kepala kecil dan segera menyadarkan diri. Wanita itu keluar dari mobil setelah beberapa sekuriti membukakan pintu untuknya.

Senyum manis langsung terbit begitu saja di wajahnya. Dia keluar dari dalam mobil dan melangkahkan kedua kakinya dengan begitu percaya diri. Tangannya sesekali melambai untuk menyapa penggemar yang sibuk meneriakkan namanya.

In Your ArmsWhere stories live. Discover now