CHAPTER 14

12.3K 755 4
                                    

Jangan lupa tekan bintangnya sebelum baca😊 Jangan jadi sider ya temen-temen hehe😊

Kalau suka jangan lupa share juga ya ke temen-temen kalian😊

Pardon me if there are any typos on them!

Makasih😊

Sepanjang perjalanan menuju ke konferensi pers, Thea terdiam di tempatnya dengan kedua mata yang mendelik dan bibir yang mengerucut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepanjang perjalanan menuju ke konferensi pers, Thea terdiam di tempatnya dengan kedua mata yang mendelik dan bibir yang mengerucut. Dia melirik punggung Noel yang duduk di depannya dengan santai dan seperti tidak melakukan kesalahan apapun.

"Thea, kenapa lo gak jadi membenarkan makeup lo tadi?" tanya Nara penasaran. Pasalnya si Thea ini langsung masuk ke dalam mobil dengan wajah yang seperti origami yang sudah dilipat-lipat lalu dibuka lagi. Wajahnya memerah, dengan napas yang terengah-engah, apalagi dia membanting pintu mobil dengan kasar sampai membuat Ben dan Nara tersentak.

Thea melirik Noel yang belum bergerak dari tempatnya sekilas. "Oh?" Dia memalingkan wajah kepada Nara dan tersenyum sinis. "Gue ketemu sama ondel-ondel tadi di salon. Persis banget sama boneka anabelle. Dih serem banget, gue sampe merinding waktu lihat dia. Jijik gue gak mau gue satu salon sama dia. Lain kali gue gak mau ke salon itu, mengerti?" Dia mengedipkan kedua matanya berkali-kali sembari tersenyum segaris.

Nara terlihat bingung, dia mengkerutkan dahinya. Tak mau ambil pusing dan memikirkannya lebih jauh karena si Thea pasti akan marah-marah kepadanya. Sehingga dia akhirnya hanya mengangguk. "Oke, Thea."

Sampai di tempat untuk melakukan konferensi pers, Thea mengeluarkan kedua kaki jenjangnya dari dalam mobil dan suara jepretan serta flash dari puluhan kamera wartawan langsung memenuhi kedua telinganya. Thea tersenyum manis lalu dia melambaikan tangan kanannya sambil sesekali menyapa beberapa penggemar yang sedang berteriak histeris di balik tali yang sudah disiapkan.

Dia duduk di tempat yang sudah disediakan dengan mikrofon dan sebotol air putih, Thea mulai mendengarkan pertanyaan dari beberapa wartawan yang sudah seperti teror yang siap menghantuinya di malam setiap ia ingin tidur.

"Thea, bagaimana kamu bisa berakhir di rumah sakit beberapa hari yang lalu? Apa benar kamu menyetir dalam keadaan mabuk?"

Thea tersenyum tipis saat mengambil mikrofon bewarna abu-abu di depannya. Benar-benar raut yang tidak menunjukkan rasa bersalah sedikitpun. "Saya mau meminta maaf kepada seluruh penggemar saya yang sudah khawatir dengan kondisi saya beberapa akhir ini. Saya juga mau meminta maaf karena sudah membuat penggemar kecewa dengan sikap teledor saya yang menyetir dalam keadaan tidak sadar. Saya seratus persen sadar kalau perbuatan yang saya lakukan itu salah. Sekali lagi, saya mohon maaf."

"Apa kamu akan segera melakukan comeback dalam waktu yang mendatang, Thea?"

Thea menganggukkan kepalanya singkat. "Benar. Saya mendapatkan tawaran drama yang berjudul The Day We Meet Again dan proses syuting akan segera kami lakukan pada bulan ini. Saya harap pada drama ini, penggemar bisa puas dengan akting saya seperti biasanya."

In Your ArmsWhere stories live. Discover now