CHAPTER 13

12.6K 722 7
                                    

Jangan lupa tekan bintangnya sebelum baca😊 jangan jadi sider please

Kalau suka jangan lupa share juga ya ke temen-temen kalian😊

Pardon me if there are any typos on them!

Makasih😊

Berkali-kali kedua pasang mata dua manusia itu bertabrakan melalui kaca mobil agensi yang sedang dikendarai oleh Ben

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berkali-kali kedua pasang mata dua manusia itu bertabrakan melalui kaca mobil agensi yang sedang dikendarai oleh Ben. Thea sengaja mempersibuk diri dengan bermain ponsel walaupun dia tidak tahan untuk melirik Noelㅡyang sialannya langsung membuatnya kagok karena mendapatinya sedang menatapnya juga.

"Kamu kenapa melihat saya terus? Kamu perlu sesuatu?" Akhirnya Noel membuka suaranya dan Thea langsung gelagapan. Dia berdeham, lalu menyibakkan rambutnya ke belakang.

"Siapa juga yang ngelihatin lo? Gak usah percaya diri deh lo!" Thea memutar kedua bola matanya sebal. "Ben, bawa gue ke salon dulu. Gue gak suka sama look gue yang sekarang," ucapnya kepada Ben tanpa menatapnya.

Ben langsung menggeleng. "Thea, konferensi pers lo akan dimulai sebentar lagi. Lo bisa telat kalau lo pergi ke salon dulu."

"Gue mau ke salon dulu. Titik!"

"Thea,"

"Gue mau ke salon dulu, Ben. Mereka bisa menunggu gue." Tidak mau kalah, dia memberikan tatapan membunuhnya.

Mobil agensi bewarna hitam itu akhirnya sampai di salon ternama yang sudah menjadi langganan Thea dan beberapa artis terkenal lainnya. Dia segera masuk ke dalam dengan wajah penuh kepercayaan diri.

Belum sempat dia masuk, "Eh ketemu sama si boneka anabelle jadi-jadian," ucap Thea dengan sinis saat menatap seorang wanita berpenampilan serba merah di depannya. Dia bersedekap, lalu menyeringai ketika wanita itu juga menatapnya dengan sinis.

"Mau apa lo?" tanya Kasaㅡwanita yang disebut boneka anabelleㅡsambil menaikkan dagunya sombong. Kedua matanya meneliti Thea dari atas sampai bawah lalu dia menggelengkan kepalanya. "Bocah bisa minggir. Gue mau lewat."

Thea menyipitkan kedua matanya, merasa kesal dengan hinaan yang diberikan. "Eh! Enak aja lo sebut gue bocah! Lo kali yang sudah jadi tante-tante! Lihat nih disekitar muka lo sudah terdapat banyak kerutan," balas Thea lalu dia tersenyum puas ketika Kasa terlihat terkejut sekarang.

Kasa mendorong bahu Thea dengan telunjuknya dan hal itu membuat Thea terdorong ke belakang untuk beberapa langkah. "Maksud lo apa ngomong seperti itu? Heh, bocah. Lo itu masih kecil, yang sopan dong kalau ngomong sama yang lebih tua!" teriaknya dengan kedua mata tajam. "Masih bocah aja belagu banget."

Sontak amarah langsung menyergap ke tubuh Thea. Dia menggerakkan tangannya lalu menjambak rambut Kasa dengan kuat. "Heh, walaupun gue lebih muda dari lo, lo harus tau kalau gue yang masuk ke dalam dunia entertainment lebih dulu! Jadi di sini gue yang senior dan lo yang junior! Yang hormat dong kalau sama senior!"

In Your ArmsWhere stories live. Discover now