2. Breadtalk

4.1K 256 0
                                    

"Mil aku main ke rumah mu yaa.."

"Eh? Kapan?!" Irene kaget mendengar permintaan Shifa, salah satu teman baiknya di kampus.

"Sekarang.." jawab Shifa santai, dia sedang membalas pesan entah dari siapa Irene tidak ingin tau.

"Aa.. anu.. itu aku nanti ada kelas pengganti deh kalo nggak salah, jadi mau mampir ke kosan Arga aja nunggu jamnya."

Jelas Irene hanya beralasan untuk menolak permintaan Shifa. Teman-temannya tidak tau kalau dia sudah bertunangan dan sekarang tinggal di apartemen milik Damar. Mungkin Irene sedang memikirkan cara yang pas untuk mengatakan hal itu pada teman-teman dekatnya.

"Yahh yaudah deh aku balik ke kontrakan aja tidur."

Untungnya Shifa bukan tipe orang yang kekeuh ngotot pada Irene, apalagi dia tau kalau Irene tinggal dengan kakaknya dan hubungan mereka tidak terlalu harmonis. Shifa maklum kalau Irene sering menolak temannya yang mau datang kerumah.

"Hehee.. yaudah yuk turun." Ajak Irene yang sudah siap dengan tasnya.

Arga Shanty
Ga, ada kelas gak? Aku ke kos mu

Irene secepat kilat mengirim pesan pada Arga. Meskipun hanya alasan tetap saja Irene butuh tempat transit untuk menunggu mata kuliah selanjutnya yang masih dua jam lagi.

"Gaess.."

"Bentar dulu bentar Ga!! Nanggung itu woy!"

Irene menarik napasnya dalam, mungkin ini bukan waktu yang tepat, tapi kalau diundur terus dia tidak akan mengatakan hal ini pada Diva dan Arga sampai kapan pun.

Diva dan Arga masih sibuk dengan game yang ada di handphone Diva.

"Guys, aku mau cerita nih. Pentinggggg banget." Ucap Irene berusaha menarik perhatian.

"Apaan?" Sahut Diva yang masih fokus pada game yang dimainkan Arga.

"Serius aku mau cerita serius."

"Iya serius." Sahut Arga.

Irene nampak kurang yakin kalau keduanya akan percaya.

"Aku udah tunangan sama Pak Damar."

"Gausah halu jam segini bangsat."

"Iya Mil katanya serius, gitu mah tiap hari kamu halu." Imbuh Arga.

"Sumpahan serius kali ini. Mau ku kasih liat fotonya??" Ucap Irene memancing kedunya agar tidak fokus pada game terus.

"Halah paling editan kaya biasanya." Sahut Diva.

Memang sulit mempunyai sahabat macam mereka. Apalagi dalam pertemanan yang penuh dengan kehaluan.

"Div.. serius, aku mau jujur ke kalian. Udah dari kemaren aku mau bilang tapi nggak tau gimana caranya."

"Beneran Mil?" Tanya Arga mulai fokus.

Irene segera mencari foto pertunangannya dan juga beberapa fotonya bersama Damar.

Dia mengangguk mantap sambil menyodorkan handphonenya.

"Hah? Ini beneran?!" Tanya Arga kaget.

"Kan udah ku bilang, serius. Ini jangan bilang siapa-siapa ya."

Take me, please!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang