11. Setarbak

1.4K 102 3
                                    

"Halo Bung? Kalian dimana?"

"Kamu tau kosnya Raka nggak? Kita udah kumpul disini nih."

Irene hari ini akan membalaskan dendam pada dirinya sendiri, selama ini dia ingin sekali bisa berteman dengan Bunga and the genk. Masalahnya selama ini dia terlalu insecure dengan dirinya sendiri, dia menganggap tidak mungkin bisa masuk dalam circle mereka yang tergolong anak-anak hits di kampusnya.

Oh, sebenarnya dulu Irene menaruh hati pada Raka. Yah, memang bukan perasaan yang serius, atau mungkin tidak jadi serius karena Irene tidak pernah berkesempatan untuk mengenalnya lebih dekat(?) Intinya, pada hari ini Irene ingin mewujudkan keinginannya dengan memanfaatkan fasilitas yang diberikan Damar, termasuk mobil Damar yang sudah Irene pinjam ini.

"Nggak tau, shareloc aja Bung."

"Okedeh, kamu jadi bawa mobil kan? Soalnya mobilnya si Erza lagi di servis."

"Jadi kok. Tenang aja."

"Bagus deh, tadinya kita mau pesen grab."

"Euhm.. yaudah aku jalan sekarang nih. Bye."

Semoga nggak ada yang perlu disesali setelah ini. Irene sebenarnya masih bimbang, apakah keputusannya untuk pergi hari ini benar? Yah, setidaknya kalau dia tidak nyaman, maka ini jadi yang pertama dan terakhir untuknya.

"Gila, ini sih kosannya elit banget!" Irene bergumam sendiri saat maps menunjukkan kemana dia harus berbelok.

"Mana nih.." Irene melihat ke kanan kiri, di maps menunjukkan tinggal 30 meter di depannya.

"Ini kali ya? Itu mobilnya Raka sih kalo nggak salah."

Irene segera menghubungi Bunga, mengirim pap kalo dia ada di depan gerbang.

Benar saja, tak sampai lima menit mereka terlihat keluar dari salah satu kamar, dan Bunga yang menghampiri mobil Irene.

"Hay!" Seru Irene sambil menurunkan kaca mobilnya.

"Turun dulu yuk Mil, kita bagi siapa yang ikut siapa." Ajak Bunga.

"Ah.. okey.." Irene segera mematikan mesin mobil dan turun mengikuti Bunga.

"Wah Milan nih? Tumben banget nih mau main sama kita kita."

Irene tertawa canggung, "Hm.. lagi gabut juga kebetulan."

"Yaudah yuk, jalan aja kali?" Tanya Vika.

"Yaudah cewe cewe biar jadi satu aja pake mobil Milan, ntar si Gio biar ikut situ. Nyupirin." Usul Raka.

"Boleh juga tuh." Sahut Bunga.

Akhirnya diputuskan, Irene, Bunga, Vika, dan Gio berangkat dengan mobil Irene. Sementara Raka, Andy, Roy, dan Erza naik mobil Raka. Mereka jalan beriringan menuju salah satu kafe untuk nongkrong.

Dam
is calling..

Irene refleks mematikan panggilan dari Damar.

"Kok dimatiin Mil?" Tanya Gio yang memang Irene duduk di samping pengemudi.

"Oh.. biarin aja males, temen ku lagi galau curhat terus." Kilah Irene.

To : Dam
Mas aku di jln, nanti aja ya

Disisi lain Damar maklum kalau Irene sedang di jalan jadi dia mematikan teleponnya. Mungkin jalanan sedang ramai jadi dia takut tidak fokus menyetir.

"Eh instagram lo apa? Kayaknya kita belum follow follow an?"

Saat ini mereka sudah ada di salah satu kafe yang cukup terkenal di kalangan anak muda. Dan itu tadi Raka yang bertanya pada Irene.

"Oh.. cari aja milantazr." Kebetulan posisi duduk mereka memang berdekatan, jadi tidak ada yang mendengar percakapan keduanya, yang lain pun sibuk mengobrol masing-masing.

Take me, please!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora