3. Nge-mall

2.5K 227 0
                                    

Sabtu ini Irene ada janji dengan Kesha pergi jalan-jalan ke mall bersama.

"Nanti mas jemput jam empat ya. Abis ini masih ada kelas." Ucap Damar sambil mengecup dahi Irene.

"Lama banget, ini aja baru jam sepuluh."

"Udah kalian nyalon-nyalon dulu kek kan lama."

"Makasihhh ibang cayangg.. uwuuu gemes deh!" Kesha tertawa sambil mencubit pipi Damar, ia sendiri duduk di kursi belakang.

Tinn

"Udah sana, udah di klakson mobil belakang tuh."

"Kita pulang naik grab juga gapapa kok mas." Kata Irene yang sudah keluar mobil dan berbicara dari kaca mobil yang dibuka.

Damar hanya mengisyaratkan untuk menelponnya lagi nanti, ia langsung tancap gas mengingat mobil dibelakangnya yang sudah tidak sabar.

"Ka Ren, facial dulu yuk! Mumpung baru buka kan belom ngantri." Tawar Kesha yang tentu tidak bisa Irene tolak.

"Ka Ren tunggu aja biar aku yang daftarin!" Kesha langsung mendudukkan Irene sementara ia mengambil antrian dan tak lama langsung dipanggil.

"Ka Ren hari ini aku yang traktir pokoknya. Kan kemaren udah dibeliin breadtalk!"

"Ya ampunn Keee.. breadtalk doang mah berapa."

"Loh Milan? Sama siapa nih?"

"Eh Ira, ahh.. ini kenalin Kesha adek ku."

"Kesha"

"Ira"

Ira ini salah satu teman kuliah Irene. Tidak terlalu dekat memang, tapi mereka sudah kenal semenjak awal masuk kuliah.

"Kak Delima Carlisle.. Kak Milanta Azzarine.."

"Ayok kak." Ajak Kesha.

"Duluan ya Ra! Udah dipanggil."

"Oke.. bye."

Irene hanya mengiyakan saat terapistnya menyebutkan kembali perawatan yang akan dilakukannya, ia sama sekali tidak tau perawatan apa yang dipilih Kesha untuknya.

"Jarumnya masih baru ya kak." Terapist menunjukkan jarum yang akan digunakan untuk membersihkan calon jerawat yang ada, tentunya setelah wajah Irene dibersihkan dulu.

Dam
Video call...

"Kenapa?"

"Kamu lagi ngapain?" Tanya Damar dengan polos begitu melihat wajah Irene yang nampak kemerah-merahan.

"Facial! Tuh kerjaan adek mas, aku dipesenin perawatan buat jerawat! Sumpah deh perih bangettt!" Irene memang sedari tadi mengaduh saat bakal-bakal jerawat di wajahnya dikeluarkan.

Damar terkekeh pelan, ia hampir lupa maksud dan tujuannya menghubungi Irene. Saat ini dia sudah sampai di parkiran kampus, tapi ada barang yang ia cari tak kunjung ditemukan.

"Oh, mas nyari map biru. Kamu liat nggak ya? Di mobil kok ngga ada."

"Map? Biru muda?"

"Maaf ya kak." Bisik terapist sebelum menekan-nekan bagian hidung Irene untuk mengeluarkan komedo.

"Iya, itu bahan buat diajuin ke kaprodi soalnya. Mas lupa naruh dimana."

"Ada di apartemen, kemaren kan mas taruh di meja deket tv."

"Heh? Di apartemen kamu?? Ya ampun mana muternya jauh lagi."

"Makanya kalo yang penting-penting gausah dibawa turun, biar di mobil aja. Terus gimana? Emang mas udah di kampus?"

Take me, please!Where stories live. Discover now