10. Kesiangan

1.5K 128 1
                                    

"Mass!!"

"Hah? Apa?" Damar yang masih tidur dikagetkan dengan Irene yang terus menepuk-nepuk punggungnya.

Damar memang semakin sering menginap atas permintaan Irene sendiri.

"Mas ke kampus jam berapa?"

"Hm?" Gumam Damar masih setengah sadar.

"Mas ke kampus nggak hari ini??" Ulang Irene.

"Mas Damar ihh.." Irene menggoyang-goyangkan tubuh Damar agar bangun.

"Iya iya kenapa sayang?" Damar membalikkan badannya sambil mengucek mata.

"Aku mau pake mobil dong!" Todong Irene.

"Mau ganti pake mobil? Tumben.. yaudah besok kita ke dealer ya. Mas masih ngantuk." Damar kembali memeluk gulingnya dengan nyaman.

"Ihhhh Mas Damarrr!! Maksudnya aku mau pinjem mobil mas!"

"Iya iya pake aja." Sahut Damar yang kembali dalam mimpi indahnya.

Irene yang sudah selesai mandi melirik jam yang ada di meja riasnya, sudah jam delapan tapi Damar belum bangun juga. Apa nggak ngajar? Begitu pikirnya.

"Mas Damar nggak bangun?" Tanya Irene dengan suara normal, seperti berbicara pada orang yang sedang tidak tidur saja.

"Udah jam lapan loh." Lanjutnya sambil mencari hairdryer di laci meja.

"Perasaan sabtu sabtu ada kelas pagi." Gumamnya.

Ya, hari ini memang hari Sabtu. Setaunya memang Damar ada kelas jam sepuluh nanti. Sementara rencana Irene hari ini adalah mewujudkan keinginannya untuk bersenang-senang dengan sekelompok teman yang tidak terlalu dekat dengannya.

"Mas Dam.." panggil Irene kali ini lebih keras.

Huiinggggggg

Irene menyalakan hairdryernya dan tentunya menimbulkan suara bising.

"Beneran ngebo nih orang!" Irene menggeleng tidak percaya kalau Damar benar-benar masih tenang dengan mimpinya.

"Udah jam lapan lewat lagi, apa cek hapenya aja ya?" Tanya Irene pada dirinya sendiri, masih sambil mengeringkan rambutnya.

"Baiklahhhh baiklaahh, ayo Ren jadi tunangan yang baik." Irene akhirnya memutuskan untuk mengecek jadwal Damar hari ini, siapa tau dia memang mengosongkan kelasnya atau ada tugas lain jadi masih santai-santai saja tidurnya.

Irene membuka lockscreen handphone Damar yang diletakkan di meja dekat ranjang.

"Tuh kan ada kelas!" Seru Irene begitu melihat jadwal mengajar Damar.

"Mas.. ada kelas loh jam sepuluh, ini udah jam delapan lewat." Kali ini Irene membangunkan Damar dengan mengguncang tubuhnya.

"Mas nanti nggak keburu loh, buru buru dijalan." Imbuh Irene.

"Bentar lagi Renn.." gumam Damar.

"Yaampunn lagian semalem mas ngapain sih? Bisa gitu ngebonya parah gini!"

"Yaudah aku siapin baju ya, ntar bangun langsung mandi!" Perintah Irene dan hanya ditanggapi gumaman tidak jelas.

Setelah menyiapkan baju, Irene berinisiatif untuk membuat sarapan. Toh dia juga lapar, belum sarapan juga.

Selesai membuat capcay dan telur gulung Irene berencana untuk memanggil Damar. Dia kira Damar sudah siap dengan pakaiannya, ternyataa..

"Mas Damarrrrr!!! Astagaa!!!!!"

Take me, please!Where stories live. Discover now