12. Jujur

1.3K 108 0
                                    

"Kamu baru pulang?"

"Eh!"

Irene yang baru memasuki apartemennya dikejutkan dengan pertanyaan yang langsung dilontarkan oleh Damar.

"Mas Damar disini?"

"Kamu kok tumben pake baju gitu?"

"Hah?"

Irene memang sudah jarang memakai baju-baju lamanya, dan kali ini dia kembali bergaya seperti dulu. Saat sebelum tinggal dengan kakaknya.

"Kamu sebenernya kemana sih?" Tanya Damar lagi.

"Em.. aku mandi dulu deh mas." Irene segera memasuki kamar dan bergegas mandi.

"Hh.. apa bener yang dibilang Bang Darka?" Gumam Damar melihat pintu kamar Irene yang tertutup.

Tadi, setelah dari kampus Damar langsung menuju rumah mami. Untuk bertemu dengan Kesha, menanyakan keseriusannya untuk masuk kedokteran dan juga menjelaskan baik buruknya FK di kampus tempatnya mengajar. Tapi dia malah mendapat kabar dari Darka, kalau dia bertemu dengan Irene di mall dengan laki-laki dan nampak begitu dekat.

"Sabar Dam sabar.. jangan gegabah lagi." Damar menenangkan pikirannya sendiri, dia tidak mau kejadian beberapa minggu lalu terulang lagi.

Damar yang sedang menginput beberapa nilai mahasiswanya dibuat penasaran dengan handphone Irene yang terus berbunyi. Bukan dering telepon, hanya bunyi notif-notif entah apa Damar tidak tau.

Diliriknya pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat, daripada penasaran akhirnya Damar mendekat ke meja rias dimana handphone Irene tergeletak.

Ternyata ada banyak sekali notif instagram yang terus masuk.

"Kenapa mas?"

"Ah.. enggak. Hape kamu bunyi terus." Damar langsung menyerahkan handphone itu pada pemiliknya.

Sementara Irene mengerutkan keningnya melihat begitu banyak notif instagram yang masih terus masuk.

Irene berjalan menuju ranjang, tak luput dari perhatian Damar yang mengikutinya.

Sementara Irene duduk di pojokan ranjang, Damar kembali memangku laptopnya menyandar di kepala ranjang. Namun dia masih fokus pada ekspresi Irene saat membuka handphone nya.

"Mas Damar udah makan?" Tanya Irene tanpa mengalihkan tatapannya dari layar laptop.

"Belum, tadinya mau makan malem dirumah mami. Tapi kamu nggak bisa dihubungin."

"Hah?" Tanya Irene kaget.

"Kenapa? Kok kaget gitu." Tanya Damar curiga.

"Oh, enggak sih. Maaf ya kalo tadi aku susah dihubungin. Aku nggak buka hape terus soalnya."

"Nggak papa, mas maklum kok kalo kamu lagi seru sama temen temen kamu." Damar masih mencoba memancing agar Irene bercerita mengenai teman-teman dan kegiatannya hari ini.

"Kamu udah makan sama temen temen kamu?" Tanya Damar mengingat Irene yang pulang sudah lewat magrib.

"Em, cuma jajan doang sih."

"Mau makan diluar?" Tawar Damar.

"Atau mau gofood aja?" Tawar Damar lagi.

"Keluar aja deh mas." Putus Irene.

"Kamu kaya ada yang dipikirin?" Tanya Damar saat mereka dalam perjalanan menuju salah satu rumah makan sejuta umat yang ada di Yogyakarta.

"Enggak sih." Jawab Irene.

Kira-kira Kak Darka cerita apa ya ke Mas Damar?

Irene sendiri masih bingung mau menjelaskan apa, karena Damar memang tidak bertanya apapun padanya.

Take me, please!Where stories live. Discover now