5. Let's talk

2.6K 185 2
                                    

"Permisi pak.."

"Ya?" Damar mengalihkan perhatiannya dari layar laptop.

"Saya dapat informasi dari Milanta, katanya bapak sedang mencari asdos?"

"Oh.. ya.."

Sudah beberapa hari berlalu setelah kejadian itu, baik Irene maupun Damar tidak ada yang mencoba untuk menghubungi duluan. Bahkan Damar tidak melihat Irene barang sedetikpun di lingkungan kampus.

"Ya.. betul, saya memang sedang butuh asdos. Sebelumnya nama kamu siapa?" Damar memang tidak asing dengan wajah mahasiswinya yang satu ini, tapi dia tidak hafal siapa namanya.

"Oh iya pak, saya Ira. Aurelia Airin, semester enam pak."

"Kalau begitu kamu silahkan kontak saya via whatsapp ya, punya kontak saya kan?"

"Iya pak tau."

"Ya, nanti saya kabari lebih lanjut."

"Baik pak, kalau begitu saya permisi.

Setelah kepergian Ira, Damar kehilangan fokusnya dan malah memikirkan Irene. Tentu saja dia sudah berniat menghubungi Irene, tapi ia pikir dia juga perlu memberi waktu sendiri untuk Irene.

"Maaf saya sedikit terlambat. Hari ini kita akan melanjutkan materi minggu lalu."

Damar memperhatikan setiap wajah yang hadir di kelasnya, tapi dia tidak menemukan sosok Irene. Padahal seharusnya ia ada dalam kelas ini.

"Si Milan kemana sih? Ngilang mulu tu anak." Bisik Diva pada Arga.

"Nggak tau tuh, mana itu Pak Damar gelap banget lagi auranya." Balas Arga berbisik.

"Ah sebelumnya yang lain silahkan dihubungi yang belum datang ya." Ucap Damar seperti tertuju pada Diva dan Arga.

Irene sudah memberi tau Damar kalau dia sudah jujur pada dua sahabatnya itu, jadi Damar sengaja memberi kode pada keduanya.

"St, itu Pak Damar ngeliat sini mulu sih." Bisik Arga.

"Bego itu dia kode nanyain si Milan!"

"Ya gimana dong Milan kan ceklis dari kapan hari."

"Lagi ada masalah apa lagi dia ya? Marahan sama Pak Damar nih jangan jangan." Duga Diva.

Disisi lain, Irene yang sudah beberapa hari ini berdiam diri di apartement memutuskan untuk pergi mengunjungi Kesha. Bagaimanapun juga terakhir kali bertemu terjadi pertengkaran yang tidak mengenakkan.

"Assalamu'alaikum.. mam.."

"Iya sebentar.."

"Ya ampun Irene! Ayo masuk sayang."

"Siapa mam?"

"Eh iya kalian belum pernah ketemu ya. Ren, kenalin ini Darka, anak pertama mami."

Irene nampak kaget baru mengetahui kalau Damar punya kakak.

"Oh.. ya.."

"Irene."

"Ini tunangannya Damar, Ka." Jelas Mami.

Darka hanya mengangguk-angguk sambil menilai Irene dari atas hingga bawah.

"Khem.. aku.. e.. Kesha nya ada mam?" Tanya Irene agak bingung.

"Oh iya, waktu itu kok Kesha nggak jadi nginep ditempat kamu? Beberapa hari ini juga mood nya jelek banget, nggak tau kenapa."

"Ehm, iya mam makanya aku mau ngobrol sama Kesha. Siapa tau Kesha mau cerita."

Take me, please!Where stories live. Discover now