33. Bertemu

746 71 0
                                    

Malam sudah mulai larut, teman-teman Irene dan Damar pun semakin menikmati pestanya.

Irene sendiri dari tadi terus berpindah-pindah dengan alasan menyapa teman-temannya. Padahal dia menghindar jangan sapai Galvin mengetahui keberadaannya. Meskipun sepertinya itu sia-sia, Galvin sudah melihat Irene ada di sana.

"Cok, lu gantiin gua dulu!!" Galvin berteriak memanggil temannya sambil melepas headphone.

"Mau kemana lu?"

Coki, salah satu teman satu managementnya menghampiri untuk menggantikan Galvin.

"Gue ada urusan bentar."

Setelahnya Galvin segera mencari keberadaan Irene.

"Rene!" Galvin tersenyum lebar begitu menemukan Irene yang sedang berdiri di dekat mini bar bersama Raya, Prima, dan juga ada Raka.

"Anjim anjim." Gumam Irene memejamkan matanya, dia belum membalikkan badannya.

"St, kenalan mu Mil?" Tanya Prima.

Irene perlahan membalik badannya, "I miss you so bad baby!" Galvin menyambut dengan suka-cita, dia langsung memeluk Irene erat.

"Dam! Bini lo sama siapa tuh?" Roby yang pertama kali menangkap interaksi Irene-Galvin berinisiatif memberitau pada Damar.

"Dj yang main barusan gak sih?" Ucap Yohanna, mereka sudah melihat ke arah Irene.

Damar masih diam memperhatikan interaksi mereka berdua.

"Kamu baik-baik aja kan? Aku dm nggak pernah dibales, nomor kamu juga ganti?"

"Aku tanya Ismi nggak pernah mau ngasih tau kamu gimana sekarang."

"Gal.."

Irene berusaha menjaga jarak dari Galvin, bagaimanapun itu tidak nyaman untuk hatinya.

"Gita bego!! Kenapa bisa kecolongan!!" Ismi menoyor kepala Gita begitu melihat Irene yang sudah dihampiri Galvin.

"Lo siapa sih? Nggak liat Milan nggak nyaman sama lo?" Sahut Raka merasa kesal.

"Kenalan gue kok Rak." Irene segera berbicara sebelum adanya kesalah pahaman.

"One shoot?" Tawar Galvin menyadari mereka berdiri di dekat mini bar.

Irene menggeleng, "Maaf." Lirihnya.

"Aku kangen banget tau nggak." Ucap Galvin sambil menepuk pelan kepala Irene.

"Gal.."

"Iya aku tau.." Galvin tersenyum memberi tau Irene kalau dirinya cukup paham kalau mereka sudah berpisah.

"Mama suka nanyain kamu loh."

"Maaf."

Lagi-lagi hanya kata maaf yang terucap lirih dari bibir Irene.

"It's okay.. minggu depan mama ada kunjungan dinas ke Jogja, kamu ada waktu nggak?"

Galvin memegang tangan Irene dengan lembut.

"Maaf."

"Iya, mama udah tau. Just say hi aja Re."

"Please, mungkin ada yang mama mau sampein ke kamu juga."

Hiks

Irene menunduk dalam, tangannya masih ada di genggaman Galvin.

Hiks hiks

"Rene.. jangan gini."

Galvin langsung menarik Irene ke dalam pelukannya, tangis Irene semakin pecah.

Take me, please!Where stories live. Discover now