25. Prewed

902 84 0
                                    

"Halo mam?"

"Kamu dimana? Ini mami ke apartemen kok sepi?"

"Aku di tempat Mas Damar mam."

"Yaudah mami kesitu ya, kamu shareloc dong mami nggak tau tempatnya."

"Oke mam."

"Eh Ra, kayaknya mami mau kesini. Nggak papa kan? Santai aja kamu."

"Mami nya Pak Damar Mil? Baik kok, aku dah pernah ketemu waktu di rs."

"Loh kamu ke rs waktu itu?"

Ira mengangguk, "Iya tapi kamu masih tidur."

"Eh, nggak sama kakaknya Pak Damar itu kan? Ish judes banget malesin."

Irene terkekeh, memang first impression saat bertemu dengan Darka pasti menganggapnya judes. Tak terkecuali dia dulu, tapi seiring berjalannya waktu mereka berdua sudah tidak se-awkward dulu.

"Kak Darka tuh emang gitu, pas pertama aku ketemu dia juga males banget."

"Btw doi dah punya anak istri Mil? Apa Pak Damar ngelangkahin dia nih?"

Irene menggeleng antusias, "Kak Darka tuh nggak jelas, kata mami si gitu. Dia belum punya perioritas jadinya ya begitu, belum punya pegangan."

"Ohhh masih jomblo toh.. wajar sih judesnya minta ampun."

Tringg

Dam
Panggilan Suara

"Ya mas?"

"Si Ira disitu kan?"

"Iya.. tadi mami juga telfon, katanya mau kesini."

"Ngapain?"

"Nggak tau, ngomongin persiapan nikahan paling."

"Yaudah, ini mas bentar lagi pulang kamu nitip apa?"

Irene berpikir sejenak, "Terserah deh, apa aja."

Lagipula kalau dia minta sesuatu pasti Damar akan menjawab a b c d dan e, ujung-ujungnya Damar akan membeli apa yang dia inginkan sendiri.

Sembari menunggu mami dan Damar, Irene kembali memikirkan nama-nama yang akan dia undang. Ira juga cukup membantu dengan menyarankan beberapa nama yang cukup dekat dengannya dan patut diundang.

Ding..

"Itu mami kayaknya, bentar ya Ra."

Irene segera beranjak untuk membukakan pintu, benar saja ada mami yang diikuti Darka dan Kesha.

"Besok fitting baju ya sama mami, sekalian mami temenin periksa kandungan."

Irene cukup terkejut dengan ucapan calon mertuanya yang langsung nyerocos begitu dibukakan pintu dan masuk kedalam. Mami tentu tidak tau kalau sedang ada Ira di dalam.

"Khem.."

Irene cukup bingung untuk menyahut bagaimana, Ira memang belum tau mengenai kehamilannya.

"Mami" Kesha menyicit, dia cukup peka dengan kebingungan calon iparnya.

"Ohhhh ada temennya Irene ya? Ohh kalo nggak salah asdosnya Damar ya.."

Mami baru menyadari kalau ada orang lain di dalam, sementara Darka dengan santainya sudah mendudukkan pantatnya di sofa empuk dekat pintu.

"Iya tante." Ira tersenyum ramah meskipun dia tadinya terkejut dengan ucapan mami saat baru masuk.

Ira masih di posisinya, sementara Mami memilih duduk di sofa kecil dekat jendela dan Irene duduk di ranjang diikuti Kesha yang sudah rebahan.

Take me, please!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang