30. Otw

906 79 0
                                    

"Mas minta maaf soal tadi."

Damar dan Irene sudah kembali ke apartemen. Kemudian Damar mencoba berbicara telebih dulu setelah ia selesai mandi.

"Aku juga minta maaf. Aku belum yakin sama perasaanku sendiri."

"Maaf udah buat kamu tertekan kayak gini. Mas akan selalu berusaha buat ada disisi kamu terus oke?"

"Maaf ya.."

Irene langsung menubruk dada bidang Damar dan menumpahkan air matanya.

Satu minggu setelahnya adalah hari dimana mereka mengadakan pesta kecil-kecilan untuk teman-teman dekat.

Kali ini Irene mengundang sedikit lebih banyak orang.

"Mas aku ke rumah mami duluan deh ya.."

Saat ini Irene sedang membujuk Damar agar mengizinkannya untuk ke rumah mami terlebih dulu. Jadi rencananya mereka akan kumpul dulu di rumah mami, baru setelah itu ke bandara bersama-sama.

"Nanti sayang sebentar lagi." Jawab Damar yang masih sibuk dengan berkas-berkasnya di depan laptop.

"Mas ayodong, nggak enak kalo nanti temenku ada yang udah dateng."

"Hmm.. lima menit."

"Ah mas dari tadi gitu mulu. Ayo lah mas, masa kita mau bridal party kamu kerja terus."

Damar menarik napasnya dalam, benar kata Irene. Dia juga sadar kalau ia tidak segera beranjak Irene bisa marah padanya.

"Oke, yuk ke rumah mami."

"Beneran kan udah??"

"Iya sayang, kamu siapin yang perlu dibawa. Mas matiin laptop dulu sambil nyimpen berkas, oke?" Damar sudah berdiri sambil merapikan kertas-kertas yang ada di meja.

Kebetulan tidak semua yang mereka undang bisa ikut, karena bertepatan dengan libur semester jadi banyak teman-teman Irene yang pulang kampung. Sementara teman-teman Damar ada yang pekerjaannya tidak bisa ditinggalkan.

Teman-teman Irene yang bisa ikut ada Diva, Arga, Qina, Shifa, Gita, Ismi, Johan, Fang, Yura, Emili, Ira, Andry, Tisha, Raya, Prima, Nindy, Bunga, Raka, Roy. Sementara Damar mengundang Pak Yusuf, Roby, Glen, Sonia, Yohanna, dan Farhan. Tak ketinggalan Darka dan juga Kesha. Oh iya satu lagi, Irene juga mengundang Ruly.

"Ehhh mantu mami udah datengg" sambut mami dengan senang, ia lantas memeluk Irene.

"Mas Damar mam lama dari tadi. Temen aku belum ada yang dateng kan?"

"Abang mana mam?" Tanya Damar.

"Ada di kamar."

"Mas ke atas dulu ya." Damar mencium puncak kepala Irene dan berlalu untuk menemui Darka.

Bunga
Mil aku kayaknya udah sampe nih, tapi nggak tau juga nih bener apa nggak

"Mam aku kedepan ya, temen aku udah ada yang di depan."

"Hey!!" Irene melambaikan tangannya pada mobil yang berhenti kurang lebih 20 meter terlewat dari rumah mami.

"Makasih ya pak!"

Bunga, Raka, dan Roy berangkat bersama menuju rumah mami menggunakan taksi online. Jadi mereka akan berangkat secara rombongan dengan bus ke bandara nanti.

"Selamat ya Mil." Raka menyalami Irene sambil tersenyum kecut.

Irene membalasnya dengan tersenyum manis, "Sorry ya Rak nggak ngundang kamu kemaren."

"Yahh agak kecewa sih, tapi it's okay, toh sekarang gue lo ajak." Raka berusaha terlihat senang meskipun dia penasaran sebenarnya siapa suami dari Irene. Bunga memang tidak memberi tau siapa suami Irene.

Take me, please!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang