Intro:

2.8K 166 105
                                    

[Semua tempat dan karakter yang tidak kalian kenali adalah murni karangan saya. Untuk sifat dan personal ketujuh tokoh bukan berdasarkan kehidupan asli mereka, bisa dibilang hanya sebagai face claim. Beberapa hal mungkin terinspirasi dari buku dan film.]

***

***

***


Take my hands, let's see where we wake up tomorrow

***

***

***

"Terima kasih makanannya, Paman Choi!"

"Iya! Sering-seringlah mampir ke sini kalau kalian lagi di dunia Bawah. Sudah lama aku tak dapat pengunjung seperti kalian."

"Iya, tentu saja kami akan berkunjung lagi. Ya sudah, sampai jumpa, Choi Hansu!"

Dua orang keluar dari sebuah kedai tteopoki yang sederhana, satu gadis remaja dan seorang ahjussi -atau mungkin itu ayahnya.

Kim Namjoon menengok ke mereka berdua mendengar hal yang konyol tentang sebutan dunia Bawah, lagi. Iya, ini kedua kalinya anak laki-laki kelas dua SMA itu melihat mereka keluar dari kedai tteopoki di jalan yang sepi dan di waktu yang sama.

Sudut kota Ilsan bagian ini seolah beranjak tidur, padahal waktu masih menunjukkan pukul sembilan malam, masih terlalu dini untuk sebuah kota menjadi sepi. Dia saja baru pulang sekolah.

Namjoon diam-diam memperhatikan dua orang yang berjalan cukup jauh di depan. Masih dalam radar telinganya obrolan mereka yang terdengar semakin aneh sejak pertama kali dia melihat mereka.

Satu malam Namjoon mendengar obrolan aneh gadis dan ayahnya itu tentang bagaimana perkembangan sihir elemental anak perempuannya. Yang membuatnya lebih tertarik pada mereka adalah mereka menghilang ke dalam lubang irigasi kota dengan sengaja terjun ke dalam lubang itu.

Waktu itu Namjoon pikir dia berhalusinasi, mungkin dia kelelahan setelah belajar sehari semalam dan berbagai masalah personal yang bergejolak dalam dirinya. Namun, sekarang dia melihat kedua orang aneh itu lagi, di hari dan waktu yang sama.

"Paman Yoon, menurutmu apa yang akan terjadi sekarang pada dunia Bawah?" Gadis itu bertanya pada pria yang berjalan di sampingnya yang ternyata adalah pamannya.

"Entahlah. Aku masih tidak percaya kalau Pilar Song bunuh diri. Tapi mungkin hal itu tidak akan berimbas besar pada dunia Bawah seperti pada dunia Atas."

Namjoon mencoba menelaah obrolan aneh mereka. Sebelumnya dia sudah browsing novel tentang dunia Atas dan dunia Bawah, tapi tak ada hasil, bahkan di cerita-cerita dongeng juga tak ada yang membahas itu.

Tak mungkin mereka berdua gila. Pemilik kedai tteopoki itu pasti tidak akan mengizinkan mereka masuk.

"Sudahlah. Lebih baik kau pikirkan saja sekolahmu. Biar itu menjadi urusan orang dewasa. Kau hanya perlu belajar. Aku yakin dunia Atas akan baik-baik saja dengan sendirinya. Oh iya, besok kan kamu sudah harus berangkat ke kastil, iya kan?"

Perempuan remaja itu mengangguk menjawab.

Namjoon berhenti berjalan melihat paman itu membuka tutup lubang irigasi yang sama seminggu lalu.

Anak laki-laki itu bersembunyi di balik tiang listrik besar dan gelapnya malam ketika sang anak perempuan mengedarkan pandangannya ke sekeliling, seolah memastikan tidak ada orang yang melihat hal ganjil yang mereka lakukan.

The Seven Pillars (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang