Pacaran

1.6K 171 4
                                    

Pacaran

"Ketika anda berpacaran dengan cewek manis, satu jam seperti sedetik. Ketika anda duduk diatas tungku panas, sedetik serasa seratus jam. Itulah relativitas."
-Albert Eistain-

👞 ❤👠

"Kenapa, merindukanku sayang?"

Sumpah demi spongebob dan patrick yang tinggal di bikini bottom. Aku kesal bukan main saat ini, bagaimana bisa dia mengklaim diriku yang tidak tidak.

Bukanya langsung pergi setelah membuatku tersedak, dia malah tetap tinggal. Duduk tepat di sampingku, setelah mbak Nina mengalah memberikan tempatnya.

"Makan pak?" Mbak Remi menawarkan dengan sopan, sedangkan yang ditawari hanya mengangguk kecil.

Bahkan Mbak Remi dan yang lainya terlihat canggung duduk dalam satu ruangan dengan dia. Dianya malah dengan tidak tahu dirinya, mulai menyendokkan beberapa lauk. Kemudian menyiuk secentong nasi ke dalam piringnya. Menggulung lengan kemeja yang digunakanya sejenak, lalu mencuci tanganya di baskon yang disediakan untuk air kobokan. Mau makan saja dia banyak drama ya, batinku.

Dari ekor mataku, bisa kulihat dia menggumamkan doa sebelum makan. Mbak Remi dan yang lainya terlihat hidmat menatap wajah tampanya. Takut takut ada sesuatu yang tidak sesuai dengan selera lidahnya. Raut canggung, nampak diperlihatkan oleh mereka ber--enam.

Mungkin, ini pertama kalinya mereka makan dengan Afka. Untuk kali ini saja aku memanggilnya Afka, di dalam pikiranku. Secara lisan sih, dih ogah banget.

"Makan, kenapa berhenti?" Dia menoleh ke arahku.

Memperhatikan bibirku yang kembali berhenti mengunyah. Yeah, dia itu lancang sekali, lirik lirik bibirku. Tapi ya, mau apa dia kesini sih?!

Mataku melotot saķing kagetnya dengan perbuatanya. Tanganya itu nakal sekali, menyentuh ujung bibirku. What the hell?! Dia mau buat anak orang jantungan?

"Nasi?" Ucapnya lirih sambil memperlihatkan remahan nasi yang diambil dari sudut bibirku.

Haduh, malulah diriku ini. Tak mau larut dalam gejolak malu, aku lebih memilih untuk melanjutkan acara makanku yang tertunda. Toh diusir juga bagaimana, dia sedang makan saat ini. Dengan santai dan juga ketidakpedulianya terhadap orang orang disekitarnya. Dasar Aneh!

☄☄☄

"Bapak ngapain bawa saya kesini?" Tanyaku penasaran.

"Hm."

"Hm, apa maksudnya? Kalau gak jelas saya turun nih?" Ancamku, dia hanya melirikku sekilas sebelum menarik tanganku kembali.

Selepas makan dan bebenah, dia tiba-tiba menyeretku. Membawaku melewati lantai tiga, menuju rooftop. Tempat yang baru pertama kali aku kunjungi, selama dua bulan tinggal disini.

"Wow?" Ujarku terpukau.

"Wow?" Ujarku terpukau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Mysterious Dosgan : Dosen Ganteng (Lengkap)Where stories live. Discover now