Ajakan Berkomitmen

1.1K 121 16
                                    

Ajakan Berkomitmen

Tencu kepada MokhamadDecy, romlah233, FerZhaaaas, Sultanfimeng, Laras_aty
Yang selalu menyumbang vote buat 'MMB'
😙😙😙

Tencu kepada MokhamadDecy, romlah233, FerZhaaaas, Sultanfimeng, Laras_atyYang selalu menyumbang vote buat 'MMB'😙😙😙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍒🍒🍒

"Gimana, udah lebih baikan?" Tanyaku.

"Hm."

"Mas nangisnya hidmat banget, bajuku sampai basah."

"Maaf."

Pria mungkin memiliki ego yang tinggi untuk mempertahankan harga diri dan martabatnya. Namun ketika hatinya rapuh dan luka, ia akan mudah memperlihatkanya jika itu dapat mengurangi etensi rasa sakitnya.

"Gak papa, yang penting mas enakan." Senyumku terbit diakhir kalimat.

Dia meraih kedua telapak tangaku. Membawanya keatas udara, lalu menatapku dalam. "Bantu saya Aruna."

"Bantu apa mas?"

"Ayo kita berkomitmen untuk bersama. Dengan ini, kamu bisa membantu saya mengatasi ketakutan yang saya alami."

Deg

Dia menawarkan sebuah ajakan yang cukup menggiurkan. Ragu untuk aku tolak, hanya saja masih ada yang mengganjal dihati.

"Saya sudah meminta kamu kepada orang tuamu. Mereka sepenuhnya memberikan keputusan itu kepadamu, jika itu yang kamu khawatirkan."

Dengan satu ungkapan ini aku mengerti jika dia tidak main-main dengan ucapanya. Buktinya, dia sudah terlebih dahulu mengatakan ini kepada orang tuaku. Tetapi tetap saja, masih ada setitik rasa janggal di hati.

"Mas yakin?"

"Karena itu kamu, maka saya sangat yakin, Aruna." Jawabnya mantap. "Tetapi saya tidak akan pernah memaksa kamu untuk itu, Aruna."
Ujarnya lagi.

"Mas mau menunggu?" Dia menatapku bingung. "Jika yang mas maksud berkomitmen dalam hubungan yang sah di mata agama dan hukum, mas harus menunggu hingga Aruna lulus?"

Seulas senyum terbit dibibir kissablenya yang tadi nampak turun segaris.

"Tentu saja, aku bisa menunggu. Selama itu, kita bisa menjalani masa penjajakan untuk kesekian kalinya."
Aku tertawa kecil diakhir kalimatnya.

Aku tahu dia itu hanya sosok yang masih butuh bantuan untuk mengarah ke jalan yang lebih benar. Terkadang, ia larut di masalalu yang membuatnya sulit untuk membuka jalan kemasa depan.

"Itu apa?"

"Kincir air."

"Untuk apa?"

"Untuk mengalirkan air irigasi ke persawahan."

My Mysterious Dosgan : Dosen Ganteng (Lengkap)Where stories live. Discover now