Menyelesaikan masalah

1.1K 113 0
                                    

Menyelesaikan Masalah

"Jangan cuma bisa berlari dari kenyataan, karena semua itu tidak menyelesaikan masalah."-Aruna Greenidia Chemistriyani

"-Aruna Greenidia Chemistriyani

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🏡🏡🏡

"Mbak, jemurin popok adek Abel tuh di depan. Aku lagi numis kangkung nih." Suara cempreng milik adikku menganggu kegiatan rebahanku yang khusu pagi ini.

"Mbak Runa!"

"Iya, iya, OTW ini." Jawabku asal.

Padahal aku baru saja beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

"Runa bangun, katanya mau ikut kunduri di rumah pak RT."

Kenduri? Itu bapakku mengajak kenduri. Gak salah?

Ah iya, aku lupa dengan fakta jika diantara kami bertiga tidak ada yang terlahir sebagai lelaki. Bapak acak kali mengajakku ikut kenduri, karena pas kecil aku yang paling tomboy diantara saudariku yang lain.
Tapi kini, ketomboyan itu agaknya lebih menurun kepada adikku Arinda Graaphina Cahayani.

"Nduk, ayo bangun."

Serangan ketukan kembali mengembara di telingaku. Ini sebenarnya ini jam berapa sih, kenapa orang orang hobby sekali menganggu tidur pagiku.

"Jam berapa toh ini, anak perawan kok baru bangun." Semprot wanita paruh baya berdaster coklat motif flora tersebut, ibuku.

Aku tersenyum tipis sambi menggarut kepalaku yang tidak gatal.
"Kesiangan." Kekehku kecil.

"Sudah, katanya mau ikut kenduri nduk." Sela my hero.

Pokoknya Ayah itu adalah penyelamatku di segala situasi dan kondisi. Terutama dikala ceramahan ibu yang tengah mengudara.

"Kenduri apa pak?"

"Selamatan nikahan putrinya pak RT. Sekalian, pemasangan batu pertama rumah putrinya itu." Jawab bapak yang sudah siap dengan alat alat bangunan ditanganya.

Di kampungku, memang masih banyak tradisi yang dilakukan secara gotong royong. Termasuk ketika ada seseorang yang baru membuat rumah. Si pemilik rumah akan membuat kenduri, berupa selamatan kecil kecilan atas tanda syukur kèpada tuhan yang telah memberikan kenikmatan lebih kepadanya.

"Ayo pak, Runa--"

"Wis, kamu dirumah saja toh. Lagian, ibu mau ke rumah bu RW. Kamu disini, bantuin mbak mu ngurus si adek."

Yah, gagal misiku bertemu dengan pak Lurah yang baru disini. Katanya, lurah baru itu masih muda dan tampan. Hari ini dia hadir diacara kenduri pak RT. Lantas, kenapa dengan ibuku yang tiba-tiba memerintah ini.

"Tapi bu, Runa--"

"Di rumah saja kamu, nduk."

"Tapi Runa pengen lihat pak Lurah yang katanya, ganteng itu?!" Rajukku.

My Mysterious Dosgan : Dosen Ganteng (Lengkap)Where stories live. Discover now