Memungut Restu

1.1K 100 3
                                    

Typo masih bertebaran!!

"Restu yang sempat aku buang secara sia sia, kini harus kudapatkan kembali

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

"Restu yang sempat aku buang secara sia sia, kini harus kudapatkan kembali."-Arafka Davian Evildiantoro

***

"Ekhem, dilarang berpelukan bagi yang belum sah."

Dehaman dari ambang pintu, membuatku terlonjak. Suara familiar itu tentu membuatku segera menjauh dari Afka.

"Belum sah dilarang berdekatan. Nanti ada syetan, eh kebablasan." Kekehnya jenaka.

"Apaan coba, lo aja yang nyoblos sana sini malah mau sok alim." Sindirku.

"Eh apa, nyoblos? Belum pilpres bu, jadi belum ada pencoblosan." Dalihnya.

"Terus yang tiap malem lo lakuin itu apa? Olahraga 69 gitu?"

"E-eh, kok mulut lo ember bet sih. Cantik cantik kok bibirnya ember. Gue cipok nih?!" Ancamnya.

"Sini kalo berani?" Tangtangku.

"Ok, sampe jontor ya?" Tangtang Arez tidak mau kalah.

Aku menatapnya angkuh, sambil bersidakep dada. Dia yang datang bersama Altar langsung berjalan kearahku dengan segera. Memangnya dia berani apa?

"Maju selangkah lagi, semua fasilitasmu siap-siap aku cabut." Acam Afka.

"Ish, apaan sih bang! Becanda doang kok." Kesal Arez sambil beralih kearah bad rumah sakit.

"Dia yang mulai duluan juga!" Rajuknya.

Pria yang usianya sebaya denganku itu terlihat tengah memasang wajah kesalnya. Siapa suruh mengangguku, apa dia tidak ingat jika aku memiliki kartu AS nya ditanganku. Dia--Arez si bungsu putra janda kaya raya seperti tante Anita. Pria muda yang dianugrahi wajah tampan dan sifat humble juga playboy kelas wahid. Puluhan wanita bisa takluk dalam sekali kedipan matanya. Selain suka tebar pesona, Arez juga terkenal sebagai penebar benih. Laddykiller yang bukan main reputasinya.

Dia saja pernah dengan gamblangnya meminta dicoblagin dengan Doyyeng. Duh duh, jahat sekali kesannya kalau aku ngecoblangin Doyyeng dengan Arez si laddykiller kelas tuna ini.

"Ngapain kesini?"

"Di suruh mama jadi nyamuk." Jawab Arez santai.

"Takutnya khilaf, 'kan belum di lebelin SAH. Masa mau nyicil buat baby duluan?"

"Arezz!" Kesalku mengintruksi.

"Sudah jangan menggoda dia. Kamu membuatnya kesal." Intruksi sang kakak paten.

"Ish, abang kenapa sih bucin banget. Gitu aja dibelain teross."

Hah, apa katanya?

"Apa?" Ketusku saat Arez menatapku.

My Mysterious Dosgan : Dosen Ganteng (Lengkap)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora