VC

1K 86 3
                                    

Typo masih bertebaran!!

Typo masih bertebaran!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, aku mau menerimamu kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, aku mau menerimamu kembali. Karena pada dasarnya, kesungguhan niatmu meruntuhkan ragu dihati."-Aruna Greenidia Chemistiyani

****

Semilir angin malam nampak menerpa kulit wajahku. Langit malam hari ini, nampak cerah. Di hiasi bintang bintang yang bergemerlapan diatas langit. Indah, membius setiap mata yang menatapnya penuh hayat. Hari ini cukup melelahkan bagiku. Banyak yang aku lakukan sejak pagi pagi buta, mengingat besok adalah hari paling bersejarah didalam hidupku akan terjadi.

Alhasil, seminggu ini aku sudah seperti indukan ayam yang hendak bertelur. Pergi kesana kemari di tiap kesempatan. Memilih baju lagi, takut baju pengantin yang awal kekecilan. Pergi kesalon atas paksaan camer-calon mertuaku maksudnya. Memilih supenir tambahan. Bahkan orang orang terdekatku juga ikut sibuk karena niatku esok hari ini.

"Eh, ko belum tidur sih?"

"Belum ngantuk." Jawabku jujur.

"Gugup ya?"

"Hm, sedikit."

"Sini, duduk deket mbak dèh." Aku mengangguk, lalu duduk disamping mbakku tersebut.

"Besok kamu nikah dek?"

"Iya. Kayak mimpi ya mbak?" Kakakku mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Gak nyangka, Runo yang dulu tomboy, jail, petakilan, slonong boy, dan bawel juga. Besok bakal nikah." Aku mengangguk samar.

"Kamu nanti jadi istri yang manut ya dek. Suami itu kayak raja, harus di layani dengan sepenuh hati." Ungkap kakakku.

Hari ini, wejangan tentu datang dari orang orang terdekatku. Termasuk mbak Arini--kakakku. Rival abadiku jika ingin bersaingin menaiki delman bersama ayah saat kami masih sama sama kecil.

"Jaga emosi juga. Semua masalah bisa di selesaikan, kuncinya dengan kepala dingin."

"Iya mbak."

Wejangan yang datang tentulah tentang seputar adab menjadi istri yang baik. Bahkan ibu sudah memberikan kiat kiat yang katanya harus aku ingat. Bagiku sendiri, menikah bukan cuma membuat dua individu bersatu dalam satu ikatan. Namun, menikahkan dua keluarga, ras, kepercayaan, adat istiadat dan seperangkat kebiasan yang ada pada masing masing mempelai.

My Mysterious Dosgan : Dosen Ganteng (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang