Perkara Cincin

1K 111 7
                                    

Perkara Cincin

"Ada masanya manusia merasa bahagia. Mungkin ini saatnya bahagia, maka nikmatilah!"-Aruna Greenidia Chemistriyani

 Mungkin ini saatnya bahagia, maka nikmatilah!"-Aruna Greenidia Chemistriyani

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

🏡🏡🏡

"Gimana, udah rapih belum Doyy?"
Tanyaku gugup.

"Lo udah nanya itu lebih dari dua ratus kali Na!"

"Sorry, gugup guys."

Sambil menatap pantulan diriku di cermin, aku membenarkan blazer merah yang aku kenakan hari ini. Hari spesial yang aku tunggu tunggu selama empat tahun aku mengeluti bangku kuliah.

"Udah cantik Aruna, mau ngapain lagi sih lo?"

"Gue gugup Cik!" Jujurku.

Sumpah demi apapun, aku gugup sekali hari ini. Padahal dari kemarin, Afka sudah mewanti-wanti agar tidak gugup. Hari ini sidang skripsi akan dilaksanakan. Ada sekitar empat dosen yang akan menjadi pembicara di dalam sana.

Raut kecemasan juga nampak terlihat dari beberapa peserta sidang lainya. Harapan kami cuma satu pastinya, mendapatkan nilai sempurna agar dapat meraih kata Lulus, dari apa yang telah kami kerjakan di akhir semester pembelajaran ini. Kecuali Doyyeng dan Cika, keduanya terlihat B aja sambil bermain ponsel.

"Lo gak gugup Doyy?"

"Sans aja, mending main PUBG."
Ujarnya santai, sambil memaikan handphonenya.

"Lo Cik?"

"Gugup, cuman orderan seblak emak gue lagi banyak. Jadi gue lagi nge-handle orderan dulu."

"Sejak kapan emak lo jualan seblak Cik?"

"Baru kemaren kemarin ini, soalnya nyokap lagi suka masak makanan pedes. Katanya lagi peluang juga, 'kan banyak peminatnya."

"Ohh." Jawabku santai.

"Jun, jun. Gimana di dalem tadi?"
Ajun yang baru saja datang dari lorong kampus, terlihat menghela nafasnya sejenak.

"Puyeng pokoknya, pertanyaanya bikin mumed." Jawabnya.

"Gue pergi dulu ya, mau ke toilet nih."

"Oh, ok."

Kecemasan kembali melanda diriku. Sepertinya, rasa cemas itu semakin membesar seiring dekatnya waktu persidangan.

"ARUNA GREENIDIA CHEMISTRIYANI."

Deg

Itu namaku bukan sih??

"Gak usah teriak teriak juga Not, kami gak tuli." Sinis Doyyeng kepada si pemilik suara--Junot.

"Na, giliran lo tuh."

"Hah?"

"Giloran luh zeyengg!" Ingatkat Doyyeng.

"Beneran? salah kali?"

My Mysterious Dosgan : Dosen Ganteng (Lengkap)Место, где живут истории. Откройте их для себя