Suprise

998 98 3
                                    

Suprise

SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1442 H

"Ada banyak cara tuhan untuk satukan cinta, mungkin ini adalah salah satunya

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

"Ada banyak cara tuhan untuk satukan cinta, mungkin ini adalah salah satunya...."
-Aruna Greenidia Chemistryani

****

"Pak, ini kerudung ibu udah bener 'kan?"

"Njeh buk. Udah cantik."

"Owalah, bapak bisa aja. Bapak juga ganteng kok."

"Eh, mbak Una. Ini riasanku udah pas belum?"

"Udah, keceh badai pokoknya." Ujarku, sambil mengacungkan dua jempolku.

"Lah, kok ini ibu belum pakai sepatunya?" Tanya adikku.

"Ya, nanti dulu lah di pakenya kalau mau berangkat."

"Sekarang aja bu." Debat adikku.

Pagi hari ini, Bapak, Ibu dan Arinda--adikku sudah ribut sejak pagi. Mereka cari inilah, itulah, tanya beginikah, begitukah, sampai membuatku pening.

Hari ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu selama aku kuliah. Mungkin, aku satu diantara seribu calon wisudawan/wisudawati yang amat bahagia karena hari ini kami akan segera melepas masa-masa penat. Hari ini ada dan ratusan pejuang skripsi yang belakangan mati-matian mengejar dosen untuk bimbingan, hari ini akan di wisuda.

"Na, ibu gak malu maluin 'kan?" Aku menoleh, lantas tersenyum tipis.

"Iya nduk. Kita ini wong deso, takutnya nanti malah malu-malun kamu. Kayak pas kelulusan mbakmu dulu." Imbuh Bapak.

Aku tersenyum tipis sebelum menjawab pertanyaan kedua orang tuaku. "Pak, Bu, Runa gak malu kok. Runa malah bangga karena lahir sebagai putri Bapak dan Ibu. Runa sayang Ibu sama Bapak."

"Kita juga bangga punya putri sepertimu, nduk."

"Kamu titipan tuhan yang berharga buat kami nduk. Putri Bapak yang tegar, walaupun banyak badai yang menerpa."

Aku segera merapat, memeluk kedua orang tuaku. Sungguh, tak pernah terbesit sedikitpun rasa malu karena telah terlahir sebagai putri mereka. Aku malah bersyukur di lahirkan di tengah tengah keluarga yang menjadi keluargaku kini. Keluarga hebat tempatku tumbuh dan besar.

"Eh, kok jadi pada melow gini?" Lerai Adikku. Dasar, pengacau suasana.

"Nanti make up-nya luntur loh." Imbuh Arunda sambil berkacak pinggang.

"Udahlah sini, ikutan aja. Mau ikutan dipeluk 'kan?" Ujarku, sambil menyeretnya kedalam pelukan kami.

"Eh, mbak tahu aja." Kekeh Arinda.

🎓🎓🎓

Lalu lalang para calon wisudawan dan wisudawati yang memakai seragam lengkap khas wisuda plus dengan toga, mulai mengisi kursi-kursi yang telah diperuntukan. Sesekali aku mencuri lirik ke arah pintu. Menunggu seseorang melewati celah tersebut. Sejak pagi, tidak ada satupun telpon ataupun pesan yang dibalas olehnya. Dan sekarang, dia juga tak kunjung muncul. Aku sempat risau karena dia tidak ada kabar sedikitpun.

My Mysterious Dosgan : Dosen Ganteng (Lengkap)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα