Kesempatan kedua

1.2K 106 0
                                    

Typo masih bertebaran!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Typo masih bertebaran!!

"Untuk kesakitan yang kesekian kalinya, apakah kesempatan itu masih berhak kamu dapatkan?"-Aruna Greenidia Chemistriyani

****

"Mas mau kemana?"

"Saya bosan di dalam kamar saja Una."

Hembusan nafasku terdengar lirih. Ucapan tersebut sudah diulang untuk kesekian kalinya oleh Afka. Semenjak tante Anita dan Arez pulang tadi, dia tidak henti hentinya meminta di temani untuk berjalan jalan diluar.

"Di luar hujan, dingin. Mas mau kemana coba?"

"Kemana saja, asal sama kamu."

"Ck, gombal. Belajar dari mana coba?"

"Saya belajar secara otodidak Aruna. Seharusnya kamu menghargai kerja keras saya."

Aku memberenggut kecil. Sepertinya, secara psikis kesehatan Afka sudah mulai lebih baik. Sedangkan dari segi Fisik, dia masih butuh beberapa hari untuk badrest hingga dinyatakan sembuh total.

"Ayo, temani saya."

"Kemana?"

"Ke KUA juga boleh. Saya mau menghalalkan kamu." Jawabnya receh.

"Ish, memangnya Una barang haram sampe harus dihalalin?" Ketusku.

"Iya. Bagi saya kamu itu seperti obat obatan terlarang."

"Hah, gimana tuh maksudnya?"

"Iya. Sama sama bisa membuat kecanduan."

"Eaakk." Imbuhku yang langsung membuatnya tersenyum tipis.

"Mas salah makan ya? Kok jadi recèh begini sih?"

"Saya tidak receh Aruna, cuma sedang belajar menyenangkan hati calon istri."

Deg

Tubuhku terpaku sejenak saat mendengarkan ucapan tersebut. Afka memang belum menyerah soal hubungan ini. Secara tegas dia bahkan meminta kesempatan kedua. Walaupun aku sudah tahu, alasan terbesar yang membuat Afka sampai tidak bisa menghadiri pernikahanku, tetapi tetap saja sulit untuk memberikan kesempatan kedua itu lagi.

"Ayo, temani saya jalan jalan Aruna."

"Kemana? Ini masih hujan loh. Di luar dingin mas."

"Tidak apa apa, selama masih ada kamu di samping saya saya kebal."

"Kebal apanya coba?"

Aku menggelengkan kepalaku tak habis pikir. Fix, Afka salah makan hari ini, makanya tingkahnya aneh.

"Kenapa mereka terus melirik ke arah kita?"

"Mungkin karena mas Aneh. Orang lain lebih memilih berada di kamarnya saat hujan begini. Berbaring di atas bad, sambil menikmat pemandangan air hujan dari balik jendela." Cerocosku panjang lebar.

My Mysterious Dosgan : Dosen Ganteng (Lengkap)Where stories live. Discover now