01. Prasaga Kanigara

3.7K 318 14
                                    

"Terlalu banyak persona di dunia ini. Rasanya terlalu sulit untuk melihat bagaimana seseorang yang sesungguhnya. Benar bukan?"

**************

"Prasaga Kanigara!"

Laki-laki paruh baya dengan kepala plontos yang berstatus sebagai guru kedisiplinan itu berseru kencang pada salah satu anak yang kini duduk di hadapannya.

Prasaga atau yang akrab di sapa Saga, sang pemilik nama sekaligus alasan dari kemarahan Pak Joko itu nampak sangat tenang. Netranya menatap ke arah iris tajam Pak Joko yang tampak begitu lucu di matanya.

Saga tersenyum kecil, nyaris tertawa sebenarnya, kalau saja seorang siswa yang duduk di sebelahnya tak mendecih dengan suara keras.

"Pak, liat kan. Ini anak emang kurang ajar!" Saga bangkit, berniat kembali meraih kerah seragam siswa dengan name tag Arjuna Karfian yang sialnya masih tampak tenang di tempatnya.

"Saga, duduk! Kamu sadar nggak siapa yang salah disini? Dan bisa-bisanya kamu masih nyalahin Arkan?" Pak Joko kembali berteriak membuat telinga Saga berdengung.

Remaja dengan surai berwarna coklat gelap itu menutup telinga kanannya sembari kembali mendudukkan diri.

Hari ini, Prasaga Kanigara sang Antagonis utama di Adi Darma kembali berulah. Hanya karena beberapa kotak susu berperisa melon, ia memukuli Arkan yang notabene nya berstatus sebagai anak kesayangan para guru.

Bahkan dalam perkelahian mereka, Arkan sama sekali tak membalas. Hanya membiarkan Saga memukulinya sampai nyaris membuat paras tampan siswa berprestasi itu tak lagi dapat dikenali.

Dan ya, seperti yang seharusnya. Hanya Saga yang akan mendapatkan hukuman.

Helaan nafas malas keluar dari belah bibir tebal Saga, saat ia diharuskan membersihkan lapangan basket indoor yang sialnya sangat luas. Belum lagi kursi penonton yang muat diisi puluhan orang itu juga harus Saga bersihkan.

Terkadang Saga berpikir, Pak Joko itu memiliki otak atau tidak. Bagaimana mungkin satu orang bisa membersihkan tempat seluas ini. Lelucon bodoh macam apa sebenarnya yang tengah Saga jalani sekarang?

Lagi-lagi Saga mendengus. Menatap sekeliling dengan wajah memelas seakan mengharapkan bantuan dari seseorang. Bukan mengharapkan sebenarnya, tapi menunggu.

Hanya butuh waktu tak lebih dari lima menit sampai dua orang siswa dengan seragam olahraga itu masuk ke dalam lapangan indoor. Saga nyaris melompat kegirangan, melambaikan tangannya dengan raut wajah bodoh tanpa memperdulikan bagaimana wajah dua orang yang datang untuknya itu.

"Dygta, lo lama banget sih. Ngapain dulu?" netra Saga menatap lurus ke arah sosok yang paling jangkung diantara mereka.

Seseorang dengan raut paling tenang dan memiliki surai hitam yang tampak tertata rapi sebagai pelengkap paras manisnya.

"Nyeret dia dulu. Kayak nggak tau aja," ujar Dygta sembari melirik ke arah sosok lain yang tampak benar-benar kesal.

Pipi berisi pemuda itu menggembung dengan iris minimalisnya yang menyipit karena kesal.

"Lo yang kena masalah, kenapa gue sama Dygta yang ribet sih." dan seperti yang Saga duga, setiap kalimat yang keluar dari bibir tipis Genta akan terdengar sangat menyebalkan.

"Ya lo juga ngapain Bego. Di suruh kesini sama si Dygta mau-mau aja. Gue mana maksa." tapi jangan panggil Saga sebagai seorang pangeran yang menyebalkan kalau ia tak bisa menjawab perkataan kasar dari Genta.

Take Your Time [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang