Ch 02 : Not today

274 50 92
                                    

Cekrek! Cekrek!

"Joa! Joa!" (Bagus! Bagus!)

"Ah! Lihat ke sisi kanan."

"Good job, Yerin-ssi!"

"Ne! Kamsahabnida, Taehyung-ssi."

"Ah.. cukup untuk hari ini."

Kim Taehyung, fotografer yang sedang naik daun di Korea Selatan. Namanya dikenal ketika ia menjadi fotografer untuk model ternama, Kim Sojung.
Yang ternyata ia adalah anak dari sosok model yang di kagumi dari kalangan dewasa hingga anak-anak. Parasnya yang cantik, serta kepribadiannya yang baik.

Orang-orang mengagumi Kim Sojung bukan hanya karena parasnya, melainkan juga kepribadiannya. Saat ia mengikuti sebuah acara galang dana di sebuah panti, tak hanya panti asuhan, panti jompo pun ia kunjungi, ia sangat menikmati waktu disana, bercengkrama, bermain, bahkan bercocok tanam. Tak heran banyak orang yang menyukainya.

Tapi, bukan hanya setelah menjadi fotografer Kim Sojung. Sebelumnya Kim Taehyung juga sudah dikenal di dunia entertainment terutama para model dan fotografer. Karnyanya yang bagus, menarik, serta enak dipandang, foto-foto alam adalah andalannya. Ia menyukai bidang ini sejak ia kecil. Rumah dan pekarangannya menjadi objek utamanya. Bahkan ruang keluarga sudah dipenuhi hasil jepretannya, karena di kamarnya sudah terlalu banyak. Sebelumnya orangtuanya menentang keinginannya untuk menjadi fotografer. Sang Ayah ingin putra sulungnya menjadi seperti dirinya, Dokter. Bahkan sudah berencana menjadikannya sebagai penerus saat sudah waktunya nanti, Presdir SJ Medical Center.

Setelah musyawarah keluarga, yang tentunya hanya dihadiri mereka bertiga, Ayah, Ibu, dan dirinya, akhirnya sang Ayah menyetujui. Sang Ibu menyelamatkan dirinya, dengan alasan Kim Taehyung bisa diajak kerjasama dengannya nanti.

Dret! Dret!

Getaran ponselnya menandakan adanya panggilan masuk, diambil lah benda persegi itu diatas meja yang ada dihadapannya.

"Eung? Eomma? Hhhh... ada apa lagi..." Gumamnya saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"Taehyung-ah, kau dimana? Kau lupa dengan jadwalmu hari ini? Ah, iya bagaimana dengan Yerin? Apa kerjanya bagus? Aku yakin bagus, karena aku tau dirinya. Dia banyak belajar dariku. Ah, iya cepat kemari! Eomma sudah menunggumu dari tadi. Ya! Kenapa kau tidak menjawabku?!"

"Apa, eomma? Bagaimana aku bisa menjawab, sedari tadi eomma terus yang bicara. Bahkan tidak memberiku jeda, sedikitpun." Gumamnya di akhir ucapannya.

"Ah! Baiklah, cepat kemari. Eomma sudah membusuk dari tadi."

"Ne. Ne. Ne... Aku berangkat sekarang."

Setelah mengakhiri panggilannya, dan pamit pada staff yang masih bertugas, Taehyung bergegas menuju tempat eomma nya menunggu tadi. Padahal belum hitungan jam, baru saja Taehyung terlambat 5 menit, eomma nya sudah menggerutu 'membusuk' sudah biasanya ia mendegar ocehan eomma nya yang menurutnya tidak penting itu.











*.·:·.✧    ✦    ✧.·:·.*



"Taehyung-ah!"

Panggil sang Ibu saat melihat anak sekaligus rekannya yang baru saja menginjak studio photo itu.
Taehyung pun menghampirinya, menarik kursi, lalu duduk dihadapannya.

"Jadi bagaimana? Kerja Yerin bagus 'kan? Kita masih punya waktu untuk membahasnya."

"Eomma, sudah berapa kali ku bilang? Aku masih belum ingin menikah. Anak eomma bukan aku saja, Naya dan Beomgyu juga butuh perhatian eomma." Jawab Taehyung lalu menyeruput Ice Americano favoritnya.

"Eomma tau, tapi pernikahan ini juga penting untukmu. Kau sudah 28 tahun, bahkan hampir menginjak kepala 3. Ada apa dengan Yerin? Kau tidak menyukai pilihan eomma? Dia 'kan cantik, pandai juga. Pokoknya hampir seperti eomma."

"Bukan itu. Aku tau dia memang cantik. Bukan karena dirinya, karena aku, eomma. Aku hanya masih belum siap untuk menikah, lagi pula aku bukan perempuan. Aku ini laki-laki, eomma. Aku nanti bisa mengurus pernikahanku sendiri, tidak, tidak sendiri. Maksudku, inti dari pembicaraan kita ini, aku masih belum siap atau ingin menikah. Jadi, bagaimanapun eomma memaksa, aku tidak bisa mengiyakannya. Sekarang aku akan kembali bertugas, jadi jangan terus-terusan membahas ini, eomma."

"Ah, aku hampir lupa. Ayah juga tidak memaksaku untuk menikah sekarang. Ayah memberi pilihannya padaku, terserah ku nanti akan bagaimana." Lanjutnya lalu pergi meninggalkan eomma yang sedikit terkejut mendengar ucapan putra sulungnya itu. Ia tidak menyangka, putra yang selalu ia banggakan sekarang menolak tegas akan keinginannya. Bukan menolak, melainkan menunda.

"Hm... okay. Setidaknya kau tidak menolak Yerin. Aku akan mendampingimu saat menikah sebelum aku meninggalkan bumi ini nanti." Gumamnya, tersenyum lesu setelah sadar akan ucapannya.

"Eonnie, kajja! Sesi photo pertamamu akan segera dimulai, bersiaplah." Ujar Choi Yuju, manager sekaligus teman bertukar ceritanya itu. (Ayo!)

"Eum.. Yuju-ya, apa salahku kali ini?"

"Hm.. kau tidak salah eonnie. Hanya.. berikan Taehyung waktu untuk kali ini. Ah! Geurigo.. benar kata Taehyung, kau juga harus memperhatikan 2 anakmu yang lain, bukan hanya dia yang butuh perhatian Ibu, semua anak membutuhkannya. Ah.. maaf tadi aku tidak sengaja mendengar obrolan kalian." Ucapnya, Sojung yang mendengarnya hanya tersenyum, memahami maksud sahabatnya itu. (Dan)

"Hm.. baiklah. Aku akan mendengarkan saranmu kali ini." Jawabnya lalu tersenyum.

"Okay! Kajja! Kita bisa pulang lebih cepat, jika kerja kita cepat!" Ujar Yuju menyemangati rekan kerjanya itu.








*.·:·.✧    ✦    ✧.·:·.*




How's ur day?

Don't forget to click this button (🌟) -!!
And say something in here (💬) -!!
Thank you♥
-re

The Kim Family | BigHit Labels x JYP NationWhere stories live. Discover now