Ch 05 : Complicated

124 34 35
                                    

"Bagaimana Seungmin?"

"Nihil. Di belati itu tak ada tanda dari si pembunuh. Dari beberapa bukti yang ditemukan, dugaan kita semua benar. Sebab dari kematian ny. Park adalah pembunuhan. Luka tusuk disebelah kanan perutnya menjadi bukti dan belati ini juga tentunya. Tapi sayangnya, benda ini tak ada jejak dari si pembunuh." Jelas Seungmin pada satu-satunya rekan perempuan di timnya.

"Menurutku ini terjadi dengan seperti ini, si pembunuh memegang pisaunya dengan sarung tangan, lalu menuntunnya sekaligus mengarahkannya pada ny. Park──

"Jadi, seakan-akan ny. Park bunuh diri!" Sela Jisung ditengah penjelasan Detektif Hwang itu dengan antusias.

"Aish! Aku belum selesai bicara kau sela saja." Geram Hyunjin.

"Hm.. menurutku juga begitu." Gumam Felix dan Seungmin kompak.

"Hhh... jadi semakin rumit." Gumam Naya yang didengar semua.

Sekarang Divisi Kejahatan Kekerasan, yang dianggotai oleh Detektif Hwang, Detektif Han, Detektif Lee, dan 2 Detektif Kim ini tengah mengadakan rapat. Bukan rapat dadakan, sudah 2 hari ini mereka di Kantor Polisi. Itu berarti, sudah 2 hari pula mereka menginap.

Jika kasusnya terbilang rumit, biasanya mereka menginap, bahkan berminggu-minggu. Tapi tenang, tentunya Kantor Polisi distrik Seoul ini dilengkapi dengan fasilitas yang cukup. Disediakan 3 kamar, 1 ruangan dapat diisi oleh 4 orang, dan tentunya sudah tersedia baju khusus atau cadangan bila mereka perlu nanti.

Di ruangan mereka, khususnya untuk Divisi Kejahatan Kekerasan squad 3, tengah membahas kasus kematian ny. Park. Sudah memasuki 3 hari menangani kasus ini.

"Ya, kalian apa tidak ada yang lapar? Sudah sehari ini aku belum makan, apa kalian tidak──

"Pantas sedari tadi kau lemas, Sung."

"Lemas tapi mecahin kasus sampai antusias gimana 'tuh, Lix?" Sahut Hyunjin dengan senyum sarkasnya. Mereka yang mendengar sarkasan Hyunjin pun tertawa, sedang Jisung yang merasa terpojokkan hanya mengerucutkan bibirnya saja.

"Gausah sok imut. Aku iket nih bibir kau dengan borgol lalu ku gantung di tiang jeruji." Felix menatap datar Jisung yang ternistakan.

"Salah ku apa, Tuhan?" Keluhnya mendengar ancaman Felix sambil mengadahkan kepalanya ke atas, menghadap langit-langit ruangan.

"Ahaha! Sudah-sudah, jadi sekarang siapa yang memesan? Aku juga lapar nih. Pesan satu porsi ayam saja. Ah! Dan tak lupa tteokbokki!" Antusias Naya saat mengigat lezatnya tteokbokki di salah satu kedai favoritnya.

"Ah iya! Order di Chicken Ttobong saja! Itu salah satu kedai favorite ku dan Naya, ya 'kan, Nay?" Ucap Jisung tak kalah antusiasnya. Naya yang dipanggil hanya menganggukan kepalanya saja.

"Ya sudah sana, kalian saja yang memesan." Sahut Seungmin yang matanya masih fokus pada lembaran-lembaran ditangannya.

Mendengar ucapan Seungmin dengan segera Jisung mengambil ponselnya lalu menekan salah satu aplikasi yang biasanya mereka gunakan untuk memesan makanan.
Jam dinding menunjukkan pukul 8 malam, setelah memesan mereka lanjut dengan tugasnya.

"Ah iya. Detektif Kim, apa yang kau dapat dari rumah sakit tadi?" Tanya Detektif Hwang memecahkan keheningan yang terjadi selama beberapa menit itu.

"Ah! Untung kau bertanya, kalau tidak tadi aku sudah lupa. Begini, yang jelas aku tadi mengambil beberapa berkas ini." Detektif Kim menunjukkan beberapa berkas yang ia dapat dari Rumah Sakit tadi, lalu menaruhnya di atas meja di hadapan mereka.

"Dan sesuai dengan yang kalian tau, kalau Rumah Sakit disana hanya boleh mengidentifikasi jasad korban atau DNA keluarga yang bersangkutan, bukan pelakunya. Maka dari itu aku bertanya pada Dokter yang kalian juga tahu ia bertugas dalam kasus ini. Dia bilang, kita bisa mengidentifikasi pelaku disana. Jika kalian mau. Maksud ku seperti ini agar tugas selesai dengan cepat. Tidak terpisah-pisah." Lanjutnya.

"Maaf, Nay. Bukan maksudku untuk menyela dan menolak niat baikmu, tapi menurutku aku sudah nyaman dengan Dokter Jung, dia kerjanya cepat, teliti, dan yang paling kusuka dia tak pernah membuat suasana jadi canggung. Dia banyak mengajak ku mengobrol. Entah apapun itu." Jelas Detektif Hwang lalu menyeruput Americano nya.

"Iya, Nay. Aku setuju dengan pendapat Hyunjin. Tapi aku juga setuju dengan niat baikmu. Tugas akan selesai dengan cepat jika seperti itu. Tapi.. kalau aku ingat-ingat.. Dokter yang disana memang cepat dan teliti juga, bahkan akurat, tapi sayangnya atau hanya aku ya? Dia terkadang membuat suasana menjadi agak canggung. Apa kalian tidak merasakannya?" Tanya Seungmin yang diangguki Detektif Hwang dan Detektif Han.

Detektif Han yang melihat reaksi Detektif Lee, tampak bingung. Ia mengkerutkan keningnya, dan berpikir 'mengapa reaksinya seperti itu? Datar, tampak sedang berpikir tapi melamun juga. Apa dia tahu sesuatu?' Batin dan pikirannya.

"Hhh... memang. Kuakui terkadang dia seperti itu, jadi.. kalian menolak ajakkan ku? Hhh.. baiklah, tidak apa. Mari kita lanjutkan diskusi ini lagi."

"Maaf, Nay.." lirih Seungmin dan Hyunjin.










*.·:·.✧    ✦    ✧.·:·.*








Don't forget to click this button (⭐) -!!
And say something in here (💬) -!!
Thankseu♥
-re

The Kim Family | BigHit Labels x JYP NationWhere stories live. Discover now