Ch 37 : The busiest day

51 13 36
                                    

Seorang wanita paruh baya sedang disibukkan menyiapkan beberapa barang untuk kegiatan selanjutnya. Sedangkan seorang pria yang berumur lebih tua 3 tahun darinya tengah menunggunya diambang pintu kamarnya yang terbuka. Dihampirinya sang istri, lalu ia peluk dari belakang. Sang istri tentu terkejut dengan perilaku suaminya yang tiba-tiba.

"Kkamjjagiya! Ya! Apa yang kau lakukan!?" Ucapnya pada sang suami yang masih setia memeluknya.

"Tentu memelukmu, apa lagi?" Jawabnya retoris.

"Ah, apa semuanya sudah siap? Ada yang ingin aku bantu?" Lanjutnya dengan tanya.

"Eum... menurutku sudah semua. Properti untuk photoshoot tentu sudah disiapkan oleh mereka. Aku hanya membawa beberapa aksesorisku yang ingin ku gunakan. Mungkin saja cocok nanti dengan pakaian yang aku kenakan? Sudah, ayo berangkat. Pasti yang lainnya sudah menungguku."

"Tentu mereka menunggumu. Bintang utama selalu datang terakhir, ingat itu. Hahaha!" Ucapnya sambil melepas pelukannya pada sang istri.

"Ah, Sojung-ah. Maukah kau berlibur seperti dulu?"

Sang istri yang mendengar ajakan suaminya terpekik senang. "Tentu! Aku sangat menanti itu akhir-akhir ini. Pasti anak-anak senang dengan kabar ini 'kan? Ah, tapi... apa kau ada waktu untuk itu?" Ucapnya lagi dengan ekspresi kecewanya.

"Tenang, aku bisa atur itu. Ah, bagaimana denganmu? Kau juga bisa atur itu 'kan? Lalu Taehyung? Naya? Kalau Beomgyu, tentu kita akan pergi setelah ujiannya selesai." Ucap sang suami, Kim Seokjin dengan yakin.

"Ah, kau benar... Taehyung tadi bilang kalau ia sedang ada peragaan busana di luar kota. Lalu Beomgyu, hari ini adalah hari pertamanya ujian. Sedangkan Naya, akhir-akhir ini dia bilang padaku sedang ada waktu lenggang. Kasus yang ia tangani tak seberat sebelumnya."

"Baiklah, kita akan menemukan jawabannya setelah ujian Beomgyu selesai. Kajja! Aku harus segera mengantar Bintang utama hari ini, ahahaha!" Ucap Seokjin dengan candaannya.

"Ah, kau ini. Ada-ada saja. Ahahaha!" Sojung ikut tertawa dibuatnya.

Perjalanan untuk sampai ke studio SourceHit membutuhkan waktu cukup lama, sekitar 30 menit. Di dalam mobil pun mereka berbincang tentang segala hal. Terkadang, Seokjin menambahinya dengan 'lawakan Ayah'nya.

"Ya, yeobo, kau tahu? Aku kemarin telah kehilangan Dokter bintang ku, satu."

"Ne? Dokter bintangmu? Siapa? Apa aku mengenalnya?"

"Eo, Dokter Choi Yeonjun. Kau pasti mengenalnya. Anak dari pemilik perusahaan Choi. Ia bilang, ia sudah membuat kesepakatan dengan Ayahnya. Bekerja sesuai keinginannya selama lima tahun, lalu menjadi pewaris sekaligus penerus perusahaannya. Selamanya."

"Ne? Jadi dia hanya menjadi Dokter selama lima tahun? Wah, sayang sekali. Padahal kemampuannya di bidang itu sangat bagus."

"Iya 'kan? Aku juga sudah mengatakan itu padanya. Tapi ia tetap harus menepati janjinya. Jadi aku tidak bisa melakukan apa-apa. Ah, sebenarnya ada. Aku ingin berbicara dengan Ayahnya. Tapi ia sudah melarangku untuk melakukan itu."

"Ya~ lebih baik ikuti saja apa maunya. Kau juga tidak bisa memaksa karyawanmu untuk bekerja di sana terus, bukan?"

"Tapi apa salahnya? Toh, Rumah Sakit itu yang terbaik untuk sekarang, semoga nanti juga. Ah, apa kau lupa? Banyak anak lulusan kedokteran yang ingin bekerja di sana."

"Ne, ne. Untuk itu aku tidak bisa menyangkalnya. Jadi kau harus menjaga dan merawatnya dengan baik, agar Yayasanmu menjadi yang terbaik sampai seterusnya."

The Kim Family | BigHit Labels x JYP NationWhere stories live. Discover now