Matahari sudah menampakkan dirinya ke permukaan, membuat yang termuda terbangun dari tidurnya. Selain karena itu, suara yang sedari tadi memanggilnya juga menjadi alasannya terbangun. Tak lupa juga suara alarm dari ponselnya.
"Uri adeul, Kim Beomgyu. Ireona! Ireona!" Ucap sang Ibu sambil menepuk-nepuk pantat yang termuda.
"Ah~ lima menit. Tidak. Sepuluh menit saja.." racaunya.
"Tidak ada. Alarm mu sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Sekarang kau harus bangun, adeul!" Sang Ibu yang masih menepuk pantat yang termuda.
"Ah, sandwich yang kau minta semalam sudah siap."
Beomgyu yang mendengar ucapan sang Ibu langsung terbangun. "Eomma~" panggilnya sambil menarik tangan sang Ibu saat akan keluar dari kamarnya.
"Ada apa?"
"Tolong bawakan bekal~" ucapnya dengan ekspresi puppy eyes.
"Eung? Tumben sekali kau minta dibawakan bekal? Seingat eomma, Imo-nim tak pernah bilang saat kau SMA mau dibawakan bekal. Itu pun, kau terakhir membawanya saat kelas 2 SMP. Memangnya nanti kau pulang terlambat?"
"Eomma, sekolahku pulangnya memang selalu malam. Jam delapan aku baru sampai rumah. Karena hari ini hari Senin, hari yang sangat padat. Jadi tolong bawakan aku bekal ya, eomma?"
"Ah, sandwich itu saja tidak cukup." Lanjut Beomgyu masih mencoba membujuk sang Ibu.
"Ah~ benar juga. Hari ini hari yang sangat padat. Baiklah, eomma akan menyiapkannya selagi kau bersiap-siap. Cepatlah mandi, nanti kau terlambat."
"Ah, eomma! Dua kotak bekal ya?"
"Eung? Kenapa dua kotak? Satu kotak yang besar cukup 'kan?"
"Ah, ani~ geu..." (anu...)
"Ah~ dua kotak dengan Ara? Baiklah. Yasudah cepat mandi sana." Ucap sang Ibu lalu pergi ke dapur melanjutkan aktivitasnya.
"Ne? Bagaimana eomma bisa tahu jika aku ingin membawakan itu untuk Ara?" Gumam Beomgyu saat Ibunya masih diambang pintu kamarnya. Sang Ibu yang mendengarnya hanya tersenyum saja sebagai responnya.
"Ah, molla! I don't care! I have to go bath now!" Racaunya lalu mulai melanjutkan aktivitasnya.
Membutuhkan waktu 30 menit Beomgyu menyelesaikan segala persiapannya untuk ke sekolah. Setelah itu ia turun ke dapur mendatangi sang Ibu.
"Eomm──" terhenti langkahnya saat mendengar percakapan yang melibatkan dirinya.
"Untuk siapa bekal itu, eomma?"
"Ah, ini? Untuk adikmu lah. Kau juga ingin?"
"Ne? Beomgyu? Membawa bekal? Tumben sekali. Dua kotak pula."
"Ah, yang satu ini untuk Ara──eoh! kau sudah datang." Ucap Sojung melihat kehadiran putra bungsunya.
"Ne... ah, sudah selesai, eomma? Terima kasih. Kalau begitu aku berangkat."
"Kau berangkat naik bus?"
"Ne, seperti biasanya. Sudah ya eomma aku berangkat! Annyeongigaseyo!" Ucap Beomgyu lalu pergi sambil melambai-lambaikan tangannya di udara. (Sampai jumpa!)
"Ya! Akan aku antar. Eomma aku juga berangkat. Dah!" Ucap Naya lalu menyusul Beomgyu sambil membawa sandwich ditangannya.
"Ada apa dengan mereka?" Tanya Seokjin setelah melihat kedua anaknya berlarian.
YOU ARE READING
The Kim Family | BigHit Labels x JYP Nation
FanfictionSisi luar yang terlihat baik, belum tentu baik. Sedangkan yang terlihat buruk, juga belum tentu buruk. Keluarga yang terlihat harmonis pun, belum tentu dalamnya juga harmonis, bukan? Pasti di setiap keluarga memiliki masalah atau konflik masing-masi...
