Ch 48 : Talking under the moonlight

35 2 0
                                    

"Argh.. kenapa kepalaku pening sekali.."

"Rasanya ingin mati.. ash.."

Drrt drrt

Ara terbangun sebab sedari tadi ponselnya bergetar, menandakan sebuah panggilan masuk.

"Yeobeoseyo?" Ia segera menerima panggilan, tanpa melihat siapa yang menghubunginya. (Halo?)

"Ya! Kenapa kau baru── sebentar, kenapa suaramu terdengar parau? Kau sakit, Ara-ya? Kau tidak minum, 'kan? Ya! Jawab aku!"

"Aish, berisik! Kepalaku ini pening, jangan buat tambah sakit."

"Mwo? Jinjja? Kau benar-benar sakit? Ya! Selama aku tinggal pergi, apa saja yang kau lakukan?! Kau benar-benar tidak minum, 'kan?" (Apa? Sungguh?)

"Ya, Kim Beomgyu. Sejak kau melarangku minum, dan membuang semua sojuku, aku sudah tidak meminumnya lagi sejak saat itu. Jadi, berhenti menanyaiku perihal minum lagi. Sungguh, aku sekarang sangat lelah. Jadi ada apa kau meneleponku?"

"A-ah.. tidak.. maksudku, kau sedari tadi tidak mengangkat teleponku, jadi──

"Kau khawatir? Kau khawatir padaku?" Sela Ara sebelum Beomgyu menyelesaikan ucapannya.

"Da-dangyonhaji! Aku selalu mengkhawatirkanmu asal kau tahu. Jika tiba-tiba kau minum disaat aku tidak ada bagaimana?" (T-tentu saja!)

"Ya, apa maksudmu kau tidak ada? Memangnya kau selalu mengawasiku dua puluh empat jam? Sudahlah, jangan membual. Aku tutup ya, teleponnya. Aku ingin membuat teh hangat, untuk menenangkan kepalaku."

"Geurae.. jangan lupa makan obatnya juga jika masih sakit. Hati-hati di rumah. Meskipun aku sedang keluar, aku tidak akan lupa untuk menanyai kabarmu. Bye, Ara-ya! Jalja!" (Baiklah.. Selamat malam!)

"Eoh, jal──

Tut...!

"Hhh... jamkkanman.. dia tadi bilang malam? SUDAH MALAM!? Aish, aku pingsan berapa jam!" Ucapnya lalu lekas pergi menuju dapur. (tunggu..)



Ting ting ting ting

Bunyi paduan sendok aluminium dengan cangkir memecah keheningannya. Pikirannya bercabang, lalu berpusat pada kejadian pagi tadi yang membuatnya bingung hingga sekarang.

"Pertama paket, gantungan kunci, surat, lalu aku pingsan. Apa maksud semua itu? Lalu saat aku mencoba berpikir, selalu saja terasa sakit kepalaku. Hhh... kenapa hari liburku dimulai dengan seperti ini..."

Ara mendudukkan pantatnya pada sofa single di depan televisinya, menyalakannya hanya untuk menemaninya, tidak berniat menontonnya. Teh hijau hangat berada di genggamannya, lalu pikirannya kembali bercabang.













*.·:·.✧    ✦    ✧.·:·.*









"Argh... tidur di mobil piknik membuat badanku sakit semua."

Lelaki berbadan bongsor itu terbangun dari tidurnya, keluar dari sana berniat melakukan suatu hal sekaligus menikmati udara malam. Duduk menghadap api unggun yang dibuatnya semalam dengan adik bungsu dan sang Ayah, lalu mengambil benda persegi panjang nan tipis dari kantong celananya.

Membuka kontak pada ponsel tersebut adalah hal pertama yang ia lakukan, lalu mencari nama seseorang tujuan berikutnya. Ringtone dari sebrang terdengar masuk ke indra pendengarnya, seraya bergumam, "please, don't get sleep──

The Kim Family | BigHit Labels x JYP NationWhere stories live. Discover now