Ch 10 : Flashback

90 31 32
                                    

"Kenapa jasad ny. Park dipindahkan di ILFN?" Tanya Detektif Kim pada Dokter di hadapannya kini.

"Sudah waktunya. Karena sudah aku identifikasi data-data dirinya di sini, jadi memang sudah waktunya dipindah di sana. Ah, itu juga perintah Ayahmu." Jawabnya.

"Ah.. begitu.."

"Kim Naya." Panggil Dokter itu dengan menatap Naya lekat.

"Eung?"

"Eum.. apa kau sudah menerima pemberianku?"

"Pembe... ah! Ini?, iya sudah. Tapi.. kenapa kau memberiku ini?"

"Gieok anha?" (Apa kau tidak ingat?)








-flashback-
3 tahun yang lalu

Salah satu SMA favorit di Seoul tengah merayakan hari jadinya yang ke-10 tahun. Ya, sudah lama sekolah itu berdiri. Kim Naya, salah satu siswi yang sudah menginjak 2 tahun di sekolah ini. Saat ini adalah tahun keduanya. Sudah 2 tahun pula ia menyukai seseorang. Ya, hanya dirinya. Karena seseorang yang ia kagumi itu hanya melihat dirinya sebagai rekannya.

Selama 2 tahun pula ia memendam perasaannya. Ia berpikir, jika ia menyatakan perasaannya yang sesungguhnya pada rekannya itu, ia tidak akan bisa lagi bercanda gurau dengannya, dan berbagi tentang hal kecil padanya. Dan dugaannya benar. Naya, ia melihatnya sendiri, jika lelaki yang ia sukai itu ternyata sudah menggandeng seseorang. Seseorang yang jelas lebih cantik dan dikagumi oleh banyak orang, tidak seperti dirinya, yang hanya dirinya sendirilah yang melihat dirinya cantik. Bukan cantik juga, tapi tidak salah 'kan mencintai diri sendiri?

Saat melihat itu, ia jadi tersadar untuk melupakan sesosok yang ia kagumi bertahun-tahun itu. Tapi, ia menginginkan satu hal. Cukup hanya dengan berfoto dengannya. Sebagai rekan dalam satu komunitas, tidak salah 'kan jika berfoto bersama dengan rekannya?

Ya, Naya pertama bertemu dengan lelaki itu saat mereka mengikuti salah satu komunitas di sekolahnya. Setelah lama bergabung ia jadi mengetahui bagaimana sifat lelaki itu. Kim Naya menyukai lelaki itu karena sifat dia yang tegas dan kinerjanya dalam memimpin suatu kelompok. Banyak kaum hawa yang mengaguminya. Dan Kim Naya adalah salah satunya.

Saat perayaan sekolah itu, Naya dan teman-temannya sedang berkumpul di tepi lapangan basket. Mereka saling bertukar cerita dan canda gurau juga tentunya. Tiba-tiba, satu dari tiga temannya berceletuk.

"Eh Nay, apa kau tidak mau berfoto dengannya?" Tanya temannya itu dengan menunjuk seseorang dengan dagunya.

Naya yang paham maksud temannya itu menjawab.

"Ah.. dia.. sudahlah. Sudah tidak ada harapan lagi aku. Aku... hhhh... aku sudah menyerah. Aku akan melupakannya mulai detik! Ini juga." Jawab Naya.

"Mwo ya? Sudah berapa kali kau bilang seperti itu, Kim Naya. Sudahlah. Teman-teman, aku permisi dulu." Ucap salah satu teman Naya lalu pergi meninggalkan mereka bertiga yang dilanda bingung itu dengan tingkahnya yang tiba-tiba.

"Kemana perginya Ryujin itu?" Tanya perempuan bermata sipit itu.
Sementara yang lain hanya mengidikkan bahunya saja, tanda mereka juga tak tahu.

Tiba-tiba, teman Naya yang diketahui bernama Ryujin itu membawa seorang lelaki pada tiga perempuan yang sedang mengobrol. Ralat. Bukan membawa, tetapi menggeret lelaki itu. Lantas karena perlakuan Ryujin yang tiba-tiba, lelaki itu protes, tidak terima dan bertanya-tanya kenapa tiba-tiba ia digeret? Apa salahnya?

"Ya! Shin Ryujin! Apa salah ku!? Kenapa tiba-tiba kau menggeret ku!? Memangnya aku hewan!?"

"Aish! Diam kau. Choi. Soo. Bin." Jawab Ryujin dengan memberi penekanan pada nama tersebut.

The Kim Family | BigHit Labels x JYP NationWhere stories live. Discover now