Ch 26 : What happened?

42 20 79
                                    

"Bagaimana keadaanmu, Gyu?"

"Sangat baik! Sudah berapa bulan ini selama kejadian itu? Ah, bagaimana denganmu?"

"Baik juga. Ya! Aku tidak kenapa-kenapa. Kau yang sangat parah!"

Saat dua insan itu tengah mengobrol di rooftop sekolah, dari kejauhan tiba-tiba terlihat seorang namja dengan membawa berbagai macam camilan di kantong plastik tangan kanan dan kirinya.

"Ya! Kim Beomgyu!" Panggilnya pada Beomgyu yang sedang memainkan gitarnya.

"Lihat saja, anak itu akan mengatakan semua hal." Ucap Beomgyu pada perempuan yang duduk di hadapannya kini.

"Ya! Kalian berdua kenapa meninggalkanku?! Nih! Karena aku sedang baik hati, aku membawa beberapa camilan untuk waktu bebas kita." Ucapnya lalu ikut bergabung dengan dua insan itu.

"Waktu bebas bagaimana? Kita sudah kelas tiga tahu! Sebentar lagi ujian!" Ucap perempuan itu sambil mengambil susu pisang dari bawaan temannya itu.

"Ya, Park Ara. Sebentar lagi kita memang ujian, tapi waktu seminggu ini adalah waktu bebas kita selama ujian itu belum dimulai." Jelas namja itu lalu mengambil roti favoritnya.

"Ya! Park Ara, Yang Jeongin! Aku juga mau kudapannya! Jangan dimakan sendiri dong!" Sahut Beomgyu saat melihat mereka menikmati kudapan masing-masing. Jeongin pun menggeser kantong plastik itu pada Beomgyu.

"Ya, kalian berdua. Kalian mau tidak minggu ini kita belajar kelompok? Aku sangat tidak paham dengan pelajaran Bahasa Inggris. Kalau itu Matematika, Fisika, Kimia, aku sangat paham, karena itu keahlianku. Tapi kalau bahasa asing... wah! Aku menyeraaaahhh!" Ucap Jeongin dengan dramatis seperti merebahkan tubuhnya pada alas dipijakkannya.

"Belajar kelompok? Di mana?" Tanya Ara.

"Tentu di rumah Kim Beomgyu lah! Rumah itu sangat nyaman untuk sekedar berkumpul. Kau tahu, Ra? Selain di sana banyak camilan, fasilitas pun terpenuhi. Kau mau nonton? Bisa. Mau karaokean? Bisa. Bermain golf? Tentu bisa! Karena itu olahraga favorite keluarga Kim. Lalu berenang? Wah! Jangan tanyakan lagi soal itu. Bahkan di sana terdapat 3 macam seluncuran!" Jelas Jeongin dengan antusiasnya.

"Ya, kau sudah berapa kali bermain ke rumahku? Sudah seperti tour guide saja." Ucap Beomgyu lalu meletakkan gitarnya.

"Molla. Aku sudah menjadi pelanggan tetap di sana." Jawab Jeongin sambil menggidikkan kedua bahunya acuh. (Entahlah)

"Kapan kita memulainya? Sabtu atau Minggu pekan ini?" Tanya Ara lagi.

"Kalau aku keduanya tak masalah. Tidak ada jadwal khusus di hari itu." Jawab Jeongin.

"Kau, Beomgyu?" Tanya Ara menatap Beomgyu, Jeongin pun.

"Eum... aku juga tak masalah. Rumah selalu kosong. Ah tidak! Akhir-akhir ini kedua orang tuaku selalu pulang ke rumah. Tapi tak masalah! Sabtu saja bagaimana? Ani! Sabtu Minggu, keduanya?" Ucap Beomgyu lalu menatap mereka juga.

"Okay! Deal! Sabtu dan Minggu!" Ucap Jeongin

"Andwae! Aku tidak bisa jika keduanya. Setiap seminggu sekali aku harus ke Rumah Duka." Ucap Ara sambil menundukkan kepalanya. (Jangan!) Beomgyu yang memahami itu mengelus pundak kiri Ara berusaha menyalurkan ketenangan.

"Ah, benar juga. Kalau begitu, kita berdua ikut berkunjung boleh? Kami juga mau berkenalan dengan Ibumu. Agar Ibumu tahu kalau kau sudah tidak kesepian lagi selama di sekolah." Ucap Jeongin sambil tersenyum lalu ikut menyalurkan ketenangan pada Ara.

The Kim Family | BigHit Labels x JYP NationWhere stories live. Discover now