Ch 42 : Theatrical

33 9 27
                                    

Hari silih berganti. Waktu berlalu begitu cepat. Sudah memasuki hari kelima, anggota Divisi squad 3 ini masih mencari keberadaan seseorang yang meresahkan warga Ssangmun-dong.

Peristiwa tak biasa kini dialami oleh mereka, biasanya saat mereka ditugaskan dengan kasus kecil seperti melacak atau mencari si pencuri, mereka hanya membutuhkan waktu minimal seminggu untuk menuntaskan semuanya. Itu sudah termasuk mengurus sang tersangka dengan hukuman yang pantas ia terima. Namun kali ini, sudah memasuki hari kelima mereka tak kunjung menemukannya. Jika hanya mencarinya, untuk kasus seperti ini biasanya diselesaikan dalam hari ketiga.

Kini mereka sudah di TKP, terduduk di salah satu kedai di sana. Mengamati setiap orang yang melewati mereka. Agar tak dicurigai oleh seorang pun jika mereka seorang Detektif, tentu mereka berlagak seperti manusia normal pada umumnya. Jika bagi orang yang tak mengenali mereka, mereka hanya terlihat seperi teman sedang berkumpul dan diselingi canda tawa pada percakapannya.

Detektif Hwang mengamati setiap manusia dibalik kacamata hitamnya. Saat netranya tak sengaja menatap seseorang sedang memakirkan sepeda gunung, ia melepas kacamatanya.

"Ya! Ya! Lihat sebelah sana!" Ucapnya dengan suara sedikit dipelankan. Agar tak seorang pun mendengarnya, kecuali timnya tentunya.

"Eoh?! Itu! Itu! Itu sepeda yang kita cari, bukan?" Ucap Detektif Han saat melihat objek yang mereka cari.

"Jangan hanya fokus dengan sepedanya! Orangnya dong! Itu tadi dia mema──ne?" Ucapan Detektif Hwang terhenti, saat melihat seorang yang ia maksud tengah menaruh sesuatu di sepedanya.

"D-dia menjualnya?" Detektif Lee mengatakan maksud rekannya.

"Wah! Sudah terlihat! Berarti dia mencuri sepeda itu untuk ia jual kembali!" Detektif Kim mencoba menyimpulkan.

"Aku setuju denganmu, Detektif Kim. Sepertinya, ia melakukan itu karena terpaksa." Sahut Detektif Seungmin dengan dugaannya.

"Hah? Maksudmu?" Atensi mereka beralih pada Detektif yang berujar itu.

"Iya. Aku rasa ia mencuri karena terpaksa. Lihat saja, ia mencuri lalu menjualnya lagi. Aku pikir ia melakukan itu untuk kelangsungan hidupnya. Jika dilihat dari penampilannya, memang sedikit berantakan. Iya, bukan?" Jelas Detektif Seungmin, lalu hanya dibalas anggukan dari mereka.

"Baiklah! Jika ingin tahu, kita harus menangkapnya! Mari kita lihat, bagaimana keterangannya nanti." Ucap Detektif Han, lalu beranjak dari tempatnya. Kemudian keluar dari kedai tersebut, dan disusul keempat rekannya.

"Jeogiyo, ahjussi. Apa kau menjual sepeda ini?" Detektif Han mencoba memanipulasi identitasnya.

"Ah~ ne, ne. Silahkan~ Ada dua sepeda di sini. Apa kalian semua tertarik untuk membelinya? Tapi sayangnya sepeda ini hanya ada dua. Ah~ sepertinya aku harus mengambil stock lagi. Ahaha!"

"Ah~ ne, ahjussi. Apa tidak ada pilihan lain? Jika ada stock lagi, apa kami boleh melihatnya?" Kali ini Detektif Hwang menerapkan bakat aktingnya saat di SMA.

"Ah~ maaf. Aku hanya diberi dua sepeda perhari. Jadi tidak bisa memperlihatkannya. Ah! Mungkin kalian bisa datang kembali besok."

"Kalau begitu, apa kami boleh meminta kartu namamu? Sebenarnya aku ingin membelikan dua sepeda untuk adik kembarku. Menurutku, jika kita membuat janji terlebih dahulu akan lebih mudah. Aku juga dapat memilih dengan sesuka hati untuk sepedanya." Ucap Detektif Kim, buat ahjussi itu terkejut karena ucapannya.

Sang tersangka terkejut sebab penawaran yang dibuat oleh Detektif Kim sangat menggiurkan untuknya. Ia dapat lebih banyak untung karenanya.

"A-ah.. geu.. untuk kartu nama, aku masih membuatnya. Ya, masih dalam proses. T-tapi aku bisa mencarikan sepeda untukmu. Ah! Maksudku, aku dapat mencari model yang lain di kantor perusahaanku. Geu... kita bisa membuat perjanjiannya dahulu." Jelas dan tawar sang tersangka pada Detektif yang menawarinya tadi.

The Kim Family | BigHit Labels x JYP NationWhere stories live. Discover now