17. Khawatir Setitik

555 147 30
                                    

[TERJEMAHAN DARI BAHASA SUNDA KE BAHASA INDONESIA ADA DI KOLOM KOMENTAR]




sekarang, aku sedang dalam perjalanan ke warung teh upi sama bumi. aulia dan riska sudah duluan kesana, karena aku sebelumnya harus ke ruang osis dulu. dan untungnya, ada bumi yang mau nunggu.

saat aku dan bumi baru saja masuk, semuanya langsung riuh bersorak.

"wéh, ajig! nyaan ogé maneh, ja!" seru agam.

"pj atuh pj. karoket tah." kata raka.

"pj itu apa?" tanyaku pada bumi. karena aku tak tau maksud dari perkataan raka.

"pajak jadian. biasanya dipake anak sd kalau mereka baru pacaran. kaya, ngasih uang gitu buat temen temennya." jelas bumi.

"itu wajib?"

"heeh wajib! itu téh biar langgeng kalian pacarannya." sahut raka, bersemangat.

tapi sedetik kemudian, bumi malah melempar topi milik dika ke wajah raka.

"wajib -- wajib. hulu manéh botak!" celetuk bumi. "ga usah di dengar langit. raka cuma mau bikin kita bangkrut." lanjutnya.

aku yang merasa bingung disini hanya diam. tapi tak lama, aku kembali bersuara, "yaudah gapapa. kalian makan aja, nanti aku yang bayar." ujarku, singkat.

"asikk! teh upi!! ayam geprek!!"

ya, itu raka yang sangat bersemangat untuk memanggil teh upi dan memesan makanan. dika, agam, aulia, dan riska pun langsung berteriak memanggil teh upi dan menyebutkan pesanan mereka.

"naon atuh ieu teh meuni riweuh." kata teh upi, yang baru keluar dari arah dapurnya.

"ini, si eja sama si eca udah jadian." jawab riska.

"euleuh, selamat yah! bukannya dari dulu atuh pacaran téh." ucap teh upi.

"atuh kan harus ngumpulin dulu keberanian buat ngomongnya." sahut bumi.

"ah eja mah. ari gelut jeung si haris geura meuni eweh kasieun. ari ku cewe mah gening eleh nya. hahaha."

||
||

(( s e m e s t a ))

||
||

aku, aulia, dan riska sekarang sedang ada di dalam kelas. sebenarnya ini jam pelajaran, tapi guru yang mengajar di kelasku sedang berhalangan hadir, jadi kelasku hanya di beri tugas saja, dan bebas tanpa guru.

kalian pasti tau apa yang dilakukan wanita saat berkumpul. ya, apalagi kalau bukan gosip.

kami bertiga sedang asik menggosipkan si anisa, adik kelas yang katanya suka sama rizal —ketua osis.

saat sedang seru-seru nya, sifa tiba-tiba kembali ke kursinya. lebih tepatnya, sifa duduk di sampingku.

tumben. biasanya saat guru tidak ada, dia selalu pergi ke barisan kursi ujung dekat pintu kelas.

"eca, udah jadian sama eja?" tanyanya, tiba-tiba.

aku terkejut. bukannya langsung menjawab, aku malah menatap riska dan aulia terlebih dahulu.

pasalnya, aku tau kalau sifa itu suka bumi. bahkan katanya sampai sekarang. aku gak enak sama dia.

"i--iya." jawabku.

semesta (✓)Where stories live. Discover now