19. Sesederhana Itu

497 119 27
                                    

pukul empat sore lewat dua belas menit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

pukul empat sore lewat dua belas menit. aku dan bumi sudah ada di taman kecil dekat rumahku.

awalnya aku sempat bingung, karena bumi mendatangi rumahku dengan membawa motornya. tapi, saat akan pergi, bumi meninggalkan motor itu di halaman rumahku.

saat aku tanya kenapa, bumi hanya menjawab,

"'kan kemarin aku bilang mau jalan. bukan naik motor."

ya, sebenarnya gak salah sih. tapi... ah gatau deh.

dan untungnya, bumi mengajakku 'jalan' ke taman dekat rumahku. jadi tidak memerlukan banyak tenaga untuk berjalan.

kita hanya duduk berdua. memandangi beberapa anak kecil yang sedang bermain ayunan. ada juga yang saling berbagi minuman dan makanan. saling bercanda satu sama lain. bahkan ada yang menjahili, sampai salah satunya menangis.

"langit, maaf aku ga bisa memperlakukan kamu kaya lelaki yang lain."

aku yang awalnya tentram memandangi anak anak itu, langsung menoleh ke arah bumi karena perkataannya.

"ha? maksud kamu?"

"ya, takutnya kamu menaruh ekspetasi terlalu tinggi dari aku. dan sekarang aku kasih tau faktanya. kalau aku ga bisa memperlakukan kamu kaya lelaki pada umumnya." ucapnya, terlihat tulus. sangat tulus.

aku tersenyum memandangnya, "aku ga butuh perlakuan lelaki yang kamu maksud itu. dengan kamu yang cuma duduk berdua sama aku aja, udah buat tingkat kebahagiaan aku tuh meningkat, tau."

"sesederhana itu?"

"sesederhana itu."

kami berdua saling memandang bola mata satu sama lain. bola mata yang memancarkan rasa kasih sayang satu sama lain.

seumur hidupku, belum pernah aku memberikan semua isi hatiku hanya untuk lelaki asing.

dan bumi, berhasil membuat itu terjadi.

membuat semua pikiranku hanya berputar pada semua hal yang berhubungan dengan dirinya. membuat semua rasa peduli dan perhatian ku tertumpah begitu banyak pada dirinya.

dan itu juga sesuai dengan apa yang aku terima dari bumi.

perlakuannya yang lembut. perhatiannya. semuanya.

semesta, untuk kali ini saja. kamu mau bekerja sama denganku?

aku hanya ingin bersamanya. selamanya.

semesta (✓)Where stories live. Discover now