27. Kang Dejan

410 77 0
                                    

"udah baikan sama eja?" tanya ka adit, tapi pandangannya itu masih terfokus pada tayangan di televisi.

"gatau."

"kenapa? bukannya kemaren eja kesini?"

"ya gatau."

"tapi, ca. kakek sama nenek tau kalau kamu pacaran sama si eja?" kini gantian ka putra yang bertanya.

"tau."

"kakek ga marah?"

"kakek cuma tau aku pacaran sama dia doang. tapi kakek ga tau kalau bumi orangnya kaya gitu." jawabku. "menurut kalian berdua, kalau kakek tau bumi orangnya kaya gitu, bakal marah ga ya?"

aku beralih menatap kedua kakak ku ini yang sedang sibuk dengan kesibukannya masing-masing.

kebetulan hari ini kami bertiga ditinggalkan di rumah. ayah, ibu, kakek dan nenek sedang pergi. entah kemana. aku tak mau tau.

"menurut aku mah... pasti iya sih, ca." ujar ka adit.

"setuju sama adit." ka putra menimpali, "kamu tau sendiri, di belanda aja kamu di kekangnya minta ampun. apalagi ini pacaran sama anak geng motor."

"nakut nakutin ah. males." ketusku.

"lah, kamu yang nanya duluan. ya kita jawab." ka adit mengedikan bahunya.

"assalamualaikum."

pandangan kami bertiga yang sedang duduk santai di ruang keluarga, langsung tertuju pada pintu yang sempat di ketuk beberapa kali itu.

"siapa? suara cewe tuh." tanyaku.

"pacar si adit." kata ka putra, santai.

"hah? ka adit udah punya pacar? sejak kapan? kok aku gatau sih?"

"udah sut, berisik." seru ka adit, sambil berlalu membuka kan pintu untuk kekasihnya itu.

aku menggeser posisiku untuk mendekat pada ka putra, "siapa nama pacarnya?" tanyaku, sedikit berbisik.

"siapa, ya. mawar kalau ga salah."

"cantik?"

"liat sendiri aja."

"dari kapan mereka pacaran? udah lama?" tanyaku terus sambil melirik lirik pada punggung ka adit yang masih berada di ambang pintu.

sebelum menjawab, ka putra lebih dulu menoyor kepalaku, "makannya jangan bucin sendiri mulu. kakak yang di belanda aja tau."

"ya maaf."

"mereka baru baru sih. hampir sebulan lah."

bibirku membulat dan kepalaku mengangguk-angguk setelah mendengar jawaban ka putra.

"ih, cantik." gumamku, saat melihat pacar ka adit itu mulai masuk ke dalam rumah sambil sedikit malu-malu.

"ca, put, sini." panggil ka adit.

"pat put pat put, gue kakak loh ya." ujar ka putra, sambil berdiri.

"so iye banget pake gue gue an." cibirku juga, sambil berjalan mengikuti ka putra.

"ini kakak sama adik aku. yang ini ka putra, ini eca. si bontot."

ka adit memperkenalkan ku dan ka putra pada pacar barunya itu. sepertinya dia memang baru pertama kali mengunjungi rumah.

aku dan ka putra menyalaminya masing-masing, kemudian mempersilahkannya untuk duduk.

"ca, panggilin bi ani buat bikinin minum, ya." kata ka adit.

semesta (✓)Where stories live. Discover now