20. Kumpul Osis

464 93 19
                                    

"eca eca ecaaaaa! kamu harus tau inii! harus tau bangettt!" seru aulia, yang langsung menyeretku untuk duduk di kursi saat aku baru saja sampai di depan kelas.

"eh, ada apa sih aul?"

"nih, ada berita yang heboh bangett. bikin kaget pokonyaa."

"berita apa? cepetan bilang. penasaran nih."

"si riska..."

mataku menyipit, "riska kenapa?"

"riska pacaran sama agam!!"

"what? seriously? omg!!" sahutku, yang ikut terkejut oleh pernyataan aulia, "kamu tau dari mana?"

"riska cerita ke aku tadi pagi sebelum berangkat sekolah. katanya dia juga telepon kamu, tapi handphone kamu ga aktif."

"oh iya, handphone ku abis di charger. lupa aku nyalain lagi." ujarku, "terus sekarang riska nya mana?"

"belum nyampe. pokonya nanti pas dia dateng harus kita interogasi." tekad aulia.

"iya juga. ga ketauan deketnya, tiba tiba jadian aja mereka berdua."

"iya kannn? emang bener bener ya."

"eh tapi, aul..." kataku, sedikit mengalihkan pembicaraan.

"kenapa?"

"berarti... tinggal kamu doang yang jomblo dong?"

"hadeuhhh. nih ca, dengerin ya. aku mah kalau mau pacar tinggal pilih. banyak yang ngantri cowo cowo. tapi emang aku lebih milih buat sendiri aja."

aku sedikit menoyor kepala aulia, "eummmm, alesannn." seruku.

||
||

(( s e m e s t a ))

||
||

bel istirahat sudah berbunyi. aku, riska, dan aulia pun sedang bergegas menuju warung teh upi. karena katanya, kita akan di traktir makan oleh agam.

ah, tadi pagi, tepat setelah riska datang, aku dan aulia langsung sibuk menghujaninya dengan beberapa pertanyaan.

dan ternyata, mereka memang sudah dekat beberapa bulan terakhir. hanya saja tak banyak orang yang tau, dan mereka pun tak ada niat dulu untuk memberi tau orang lain.

sampai akhirnya mereka resmi berpacaran, mereka baru akan memberitahu yang lain.

saat kami bertiga sedang berjalan beriringan menuju warung teh upi, tiba-tiba di pertengahan jalan, ada seseorang yang menghalangi jalan kami.

"eca." serunya, memanggilku.

tak hanya aku, riska dan aulia pun ikut menoleh pada sumber suara.

"eh, rizal? kenapa?" tanyaku pada rizal, si ketua osis itu.

"sekarang kumpul osis ya. bisa ga?"

"mau ngebahas apa?"

"ulang tahun sekolah. satu bulan lagi sekolah kita ulang tahun."

mendengarnya, aku langsung saling menatap dengan riska dan aulia. lalu seolah mengerti, riska mengangguk dan berkata, "gapapa, ca. kamu aku traktirnya nanti aja. sekarang kumpul osis dulu. penting juga itu kayanya."

semesta (✓)Where stories live. Discover now