36. It's Okay

966 119 0
                                    

36. It's Okay

Diva masuk ke dalam kantor Diandra setelah memarkirkan mobilnya di basement.

"Mba, saya mau ketemu dengan Ibu Diandra Danendra dari divisi keuangan." ucap Diva pada seorang perempuan yang duduk di resepsionis.

"Maaf Ibu, sebelumnya sudah ada janji?"

"Belum."

"Dengan Ibu siapa kalau saya boleh tau?"

"Diva."

"Baik, ditunggu ya, Bu, saya hubungi dulu."

"Oke."

Tok... tok... tok...
Anya membuka pintu ruangan Diandra begitu ada perintah dari Diandra.

"Kenapa, Anya?"

"Bu, maaf, ada tamu yang menunggu di resepsionis."

"Tamu? Siapa?"

"Namanya Diva."

Diandra tersenyum, "Minta tolong tunggu sepuluh menit ya, Anya."

"Baik, Bu,"

"Makasih."

Setelah Anya pamit dan menutup pintu, Diandra segera menyelesaikan pekerjaannya dan pergi menemui Diva yang sudah menunggunya di bawah.

"Aduh, Ibu Manajer sibuk sekali!" Diva menyambut Diandra yang baru keluar dari lift itu lalu cipika-cipiki.

"Tapi untungnya lo dateng. Kalo engga, mungkin gue bakal lanjutin kerja karna males makan."

"Gak boleh gitu ya, Sist, lo maksudnya apa gak makan gitu? Mau kurus kayak gimana lagi?"

Diandra tertawa mendengar omelan sahabatnya itu. Dia merangkul Diva dan mengajaknya makan di restoran cepat saji di depan kantornya.

"Tengkyu." ucap Diva begitu Diandra menaruh nampan berisi makanan di atas meja mereka. "Kan harusnya gue yang traktir lo."

"Kan gue tuan rumahnya." jawab Diandra. Dia mulai dengan suapan pertama. "Ada apa Sist Diva yang paling cantik sedunia ngajak gue lunch tiba-tiba?"

Diva tersenyum, "I want suprising you!"

"Soal?"

"Gue... sama Alex... minggu depan... mau tunangan!"

"Serius lo?!" Diandra terkejut. Diva mengangguk cepat. "Waaah, selamat Divaku!" Diandra histeris.

"Tengkyuuuu." ucap Diva. "Pokoknya lo harus dateng. Gak boleh absen! Ini juga gue lagi maksa anak-anak supaya luangin waktunya."

"Pasti dong! Pokoknya gue pasti dateng."

"Tengkyu, Di. Tapi lo gak apa-apa?"

"Gak apa-apa gimana?"

"Gue jadi tunangan duluan sama Alex. Lo masih sendiri aja."

"Gak usah mikirin gue, Diva. Kebahagiaan lo juga salah satu kebahagiaan gue. Selama ini lo udah banyak banget bantu gue."

"Banyak apanya? Lo juga banyak bantu gue, Diandra. Lo jadi selingkuhan gue aja gimana?"

"Jijay ya!"

Mereka berdua tertawa. Diandra senang kalau Diva akhirnya menemukan tempat hatinya berlabuh, terlebih kalau Alex adalah orangnya. Diandra tahu Alex sangat menyayangi Diva.

Andai aja Xavier ada disini. Rasanya kebahagiaan Diandra lengkap. Diandra tidak kekurangan apapun selain Xavier.

* * *

Me And The Six PrinceWhere stories live. Discover now