44. Milikmu Seutuhnya

1.7K 152 2
                                    

44. Milikmu Seutuhnya

"Ananda Xavier, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak kandung saya Diandra Danendra Binti Andra Danendra dengan mas kawin logam mulia seberat 220 gram dan uang tunai sebesar 9.102.000 dibayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Diandra Danendra binti Andra Danendra dengan mas kawin tersebut tunai!"
"Bagaimana saksi? Sah?"
"Sah!"
"Alhamdulillah."

Xavier bisa bernafas lega karena proses ijab kabul dapat diucapakn dengan lantang dalam satu tarikan nafas. Diandra gadisnya itu kini benar-benar menjadi miliknya.

Matanya tertuju pada Diandra yang sangat anggun mengenakan kebaya putih dan riasan yang tidak terlalu tebal. Diandra miliknya itu kini duduk di sampingnya. Mereka menandatangani buku nikah mereka setelah memasang cincin ke jari manis mereka.

Acara resepsi di mulai pukul 11 siang. Resepsi mewah yang dihadiri dua ribu tamu undangan berlangsung khidmat.

Sahabat-sahabat mereka yang bertugas menjadi bride's maid dan groom's maid ini cukup membuat Diandra tercengang.

Bima yang datang dengan menggandeng seorang artis baru cukup menarik perhatian sahabat-sahabatnya. Bahkan Diandra sempat memergoki Erland dan Sisy bergandengan tangan.

Flashback...

Hari itu, Sisy yang sedang hunting foto tanpa sengaja bertemu dengan Erland yang memang sedang liburan di tempat itu.

Hingga tanpa sengaja mereka menghabiskan liburan bersama. Erland menawarkan diri menemani Sisy hunting foto dan mulai belajar soal fotografi dari Sisy.

"Kak, lo masih inget gak perjanjian kita tempo hari?"

"Perjanjian yang mana?"

"Gue pernah bilang sama lo, kalo lo ditolak Kak Diandra, lo akan kasih gue kesempatan. Boleh gue minta kesempatan itu sekarang?"

"..."

"Gue tau lo sayang banget sama Kak Diandra, tapi gue harus nyadarin lo kalo Kak Diandra sama Kak Xavier itu gak bisa dipisahin. Gue janji sama lo, kalo lo kasih gue kesempatan, gue akan bikin lo sayang sama gue dan ngelupain Kak Diandra. Asal lo sendiri emang bener-bener mau lupain Kak Diandra."

Flashback off...

Pasangan Diva-Alex dan Gio-Zoe juga sibuk menjadi orang tua baru. Bahkan mereka bertukar informasi soal parenting dan permasalahan yang mereka temui soal mengurus anak.

Kabar gembira juga dibawakan Edo dan Adel yang akan melangsungkan pertunangan bulan depan yang cukup mendapat sambutan ricuh dari sahabat-sahabatnya.

Alunan musik berganti. Xavier meminta Diandra untuk berdansa dilantai dansa yang mereka sediakan. Selang beberapa saat, para tamu undangan ikut berdansa meramaikan acara.

"Hallo, Mrs. Xavier." sapa Xavier pada istrinya. Kedua tangannya di pinggul Diandra.

"Hallo, Diandra's Husband." balas Diandra tersipu malu. Kedua tangannya mengalungi leher Xavier.

"Kamu tau, aku adalah orang yang paling bahagia."

"Kenapa?"

"Karena kamu milik aku seutuhnya. Gak ada yang boleh deket-deket kamu lagi."

"Posesif."

"Diandra, karena sekarang kita udah berjalan beriringan, aku cuma minta, kalau nanti suatu saat jalan aku terlalu cepat atau terlalu lambat, kamu bisa terus ada di samping aku. Ngimbangin aku."

"I will try."

"Di..."

"Hmmm."

"Kamu mau punya anak berapa?"

"Dua."

"Yah, gak boleh lebih?"

"Emang kamu mau berapa?"

"Sepuluh."

Diandra spontan menarik bibirnya untuk tersenyum, "Biar apa?"

"Biar sering nganu sama kamu."

"Kalo aku hamil terus kan kamu puasa nganu."

"Iiih, kamu udah gak sabar ya pengen nganu!"

"Xavier, aku cubit ya!"

Setelah acara resepsi selesai. Xavier langsung memboyong Diandra istirahat di kamar mereka.

Sore itu, Xavier yang melihat Diandra sedang fokus dengan laptopnya langsung memeluk posesif istrinya itu.

"Lagi apa, Sayang?"

"Aku lagi cek email sekali lagi. Untuk mastiin gak ada pendingan selama aku cuti."

"Yaudah, aku tungguin sambil nunggu bellboy ngambil koper kita untuk di bawa ke mobil ya."

Diandra memperhatikan satu pesan di inbox mailnya. Tanpa subject. Tapi email tersebut tidak pernah dia baca. Diandra mengklik email itu.

Dear Diandra,

Maaf sudah membuatmu cemas. Aku yang sangat mencintaimu ini ingin agar hidupmu tidak selalu melulu tentang aku. Aku yang sangat mencintaimu ini sedang berusaha untuk mempercepat waktu dan mempersempit jarak kita agar kita bisa cepat bertemu. Aku yang sangat mencintaimu ini benar-benar tidak sabar untuk hidup berdampingan denganmu.

Maaf sudah membuatmu menunggu. Aku yang sangat mencintaimu ini tidak ingin kehilanganmu. Aku yang sangat mencintaimu dengan sangat egois ini tidak ingin membagimu dengan yang lain. Aku yang sangat mencintaimu ini ingin menjadi layak untukmu. Aku yang sangat mencintaimu ini ingin menjadi pasangan terbaik untukmu.

Terima kasih karena kamu tetap menungguku dengan sabar. Terima kasih atas air mata yang keluar dari matamu kalau kamu merindukanku. Terima kasih atas waktumu yang selintas memikirkan keadaanku. Terima kasih karena kamu tidak merubah hatimu dan tidak berpaling dariku.

Terima kasih karena telah memilihku, Diandra.

* * *

Me And The Six PrinceWhere stories live. Discover now