Biya
Hari ini jadi ngantor?
Dinan
Jadi.
Jangan bawa bekel, gue mau ajak makan di luar.
Biya
Ok. Yang mahal ya,
Dinan
Ketoprak aja, lagi pengen.
Biya.
Idih. Serah dah.
Hari ini cukup terik untuk memulai pagi, Biya sudah pergi lebih awal ke kantor. Hari ini meeting dan Lala nggak masuk, yang mana dia bakal kerepotan buat gantiin kerjaannya Lala. Seperti yang dikatakan rekan - rekan kerja mereka sebelumnya. Kalau kerjaan mereka jadi tanggung jawab semua. Biya udah menyelesaikan persiapan meeting untuk hari ini. Dinan sengaja jemput Biya untuk berangkat bareng. Alesannya sih biar nggak telat sampe di kantor.
"Bi,"
Klakson mobil berbunyi cukup nyaring. Biya membawa tas tangannya yang cukup besar dan beberapa berkas yang dia siapkan untuk hari ini di kedua tangannya.
"Taro aja di belakang, biar nggak berat." Ujar Dinan. Dia agak risih liat Biya membawa banyak barang di tangannya.
"Oke."
Sepanjang perjalanan mereka kembali diam, hening sesaat karena tidak ada yang mau memulai pembicaraan, akhirnya Biya yang lebih dulu membuka suara dan menanyakan keadaan Dinan.
"Kok bisa sih gue jenguk semalem besoknya ngantor?"
"Sebenernya gue udah sembuh kok."
Biya berdecak sesal "tau gitu gue gak usah jenguk."
Dinan menaikan sebelah alisnya. "Jenguk gue nggak ikhlas nih?"
Biya langsung menepis semua perkataan Dinan, pada dasarnya dia memang mengkhawatirkan atasannya itu. Tapi karena cukup menyebalkan, jadilah Biya jujur secara blak blakan. Dinan bukan orang yang mudah tersinggung, tapi dia benci dengan orang yang meremehkan. Kalo bercanda sama Dinan taste humornya agak berbeda. Harus saling ngerti lelucon masing - masing biar lawan bicaranya Dinan bisa ketawa, itu juga dibutuhin waktu beberapa menit dulu. Sebab Dinan suka garing kalo bercanda. Nggak bakat melawak.
"Meeting ditunda sampe sampe jam makan siang." Tutur Dinan kepada kami semua yang sudah berkumpul disana.
"Yaelah udah capek capek bikin laporan." Gerutu Biya.
"Nggak capek capek juga sih, kan laporannya bakal dipake juga jam 3 nanti." Sinis Renja pada Biya.
"Hmm iyadeh. Gue bisa agak free sekarang" balas Biya kemudian pergi keluar buat mencari makan siang.
Biya menemukan Dinan yang masih celingak celinguk kesana kemari, akhirnya dia menghampiri tempat berdirinya Dinan dan menepuk pundak laki laki itu.
"Nungguin siapa?"
Ctak.
Kening Biya tersentil cukup keras oleh jarinya Dinan. Dinan mengomeli Biya setelah itu karena Biya lupa apa yang dikatakan oleh Dinan tentang makan siang. Dinan menarik pergelangan tangan Biya buru buru masuk ke dalam mobil dan mereka melesat cukup cepat.
YOU ARE READING
How to Move on ─ Taeyong
Fanfiction"Sadar, lo cuma sekedar kakak ipar, bukan pacar." How to Move on ft. Taeyong and Doyoung x OC.