35. Rahasia Hati

2.3K 255 25
                                    

Kalau kamu bertanya, apa hal yang paling menyakitkan? Jawabanku adalah, ketika aku sedang berjuang tapi kamu tidak melihat perjuangan itu.
Kalau menyesal, jangan datang padaku. Aku tidak sanggup menjadi tempat keluh kesahmu lagi. Bisa jadi, pada saat itu aku telah disapa kedamaian baru.

Zulfianda

"Kamu habis dari mana kemarin? Aku tau kalo kamu nggak datang ke acara itu," kata Agus yang menemui Azara di kamarnya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


"Kamu habis dari mana kemarin? Aku tau kalo kamu nggak datang ke acara itu," kata Agus yang menemui Azara di kamarnya. Walaupun sudah menjadi suami istri, tetapi mereka tidur terpisah. Beruntung kontrakan yang mereka sewa memiliki dua kamar.

Azara yang sedang memakai masker wajah, hanya menoleh sejenak pada suaminya. Kemudian ia menghadap cermin untuk mengoleskan masker kembali.

"Jawab aku!"

"Kamu kenapa sih? Baru pulang udah marah-marah," balas Azara yang mendengus sebal.

Agus menghela napas lelah, lalu duduk di pinggiran ranjang dengan bed cover berwarna hijau cerah itu. Tatapannya meredup. Harinya benar-benar memuakkan ketika harus mengurus skripsi dan istri dalam waktu bersamaan.

Sebenarnya Agus tidak melarang Azara untuk pergi kemanapun, tetapi Azara mulai bersikap dingin setelah hari pernikahan Zulfan berlangsung. Ia khawatir jika Azara masih belum bisa move on.

"Kenapa kamu terkesan menjauh dari aku?" Tanya Agus dengan wajah menunduk.

"Siapa yang menjauh?" Balas Azara dengan pertanyaan.

Agus menghela napas untuk kesekian kalinya. Kenapa Azara begitu rapi menyimpan isi hatinya?

"Aku orangnya nggak peka-peka amat, apalagi sekarang lagi sibuk nyusun skripsi. Kalau ada sesuatu yang mengganjal di pikiran kamu, kasih tau aku. Jangan diam begini," akhirnya Agus menyatakan apa yang dirasakannya.

Biasanya mereka akan mengobrol banyak hal, tapi dua hari ini tidak ada percakapan apapun. Setelah memasak, Azara akan mengajak Agus makan bersama, tetapi hal itu tidak terjadi lagi. Agus harus makan sendirian.

Azara tersentak. Agus bisa merasakan perubahan sikapnya selama dua hari ini terlihat nyata. Ya, dia memang menjauhi Agus karena ada hal yang tidak mengena di hati.

"Perempuan yang bernama Anggi siapanya kamu?" Tanya gadis itu dengan sangat hati-hati.

Mendengar pertanyaan istrinya, Agus terkekeh geli. "Kamu cemburu?"

"Ya ... nggak,"

"Jawaban pertama kamu 'Ya' barusan. Kamu cemburu kan?" Agus tersengih. Ia membenarkan posisi duduknya dan menatap Azara lekat.

Azara memutar badan, lalu menatap Agus yang sedang menertawakan dirinya. "Masa cuma nanya aja udah dibilang cemburu? Berarti banyak banget dong di dunia ini orang yang cemburuan!" Perempuan yang rambutnya dikuncir itu melotot pada suaminya.

Salah Terima Khitbah ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant