37. Jangan Jealous

2.3K 261 37
                                    

Hidup memang sukar diramal, tapi kita masih boleh merancang. Jangan bersedih, aku ada untuk menjadi penopang kepalamu.

Aiman Zulfan

Zulfan tampak tergesa-gesa turun dari mobil begitu tiba di rumah

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Zulfan tampak tergesa-gesa turun dari mobil begitu tiba di rumah. Ia tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan apa yang sedang dirasakan saat ini. Khawatir, marah, kesal, semua berkumpul jadi satu ketika Aqila tidak membalas pesan dan mengangkat telepon darinya.

"Mana Qila?" Tanya Zulfan begitu menemui Mariah yang sedang merapikan pot bunga di halaman rumah.

"Ada di dalam. Kamu kenapa?" Tanya Mariah keheranan. Biasanya Zulfan tidak tergesa-gesa seperti ini jika pulang dari kampus. "Apakah mereka bertengkar?" Mariah membatin.

"Tak pe. Abang masuk dulu, Ummi." Pamit Zulfan yang langsung melangkahkan kakinya memasuki bangunan bercat abu-abu berdiri kokoh dengan dua lantai itu.

Pelan-pelan Zulfan membuka kenop pintu kamar. Tatapannya jatuh pada sosok wanita yang sedang membaca buku tanpa minat.

"Awak pergi mana hari ni? Abang call tak jawab, Whatsapp tak sampai, message tak reply!" Zulfan mengoceh.

Aqila melempar asal buku yang tadinya ia baca ke arah Zulfan. Beruntung Zulfan dengan tanggap meraihnya.

"Awak kenapa ni?" Tanya Zulfan sembari memperhatikan gerak-gerik istrinya yang sedang membuka laci untuk mengambil sesuatu dari sana. Tak lama kemudian Aqila menyerahkan barang itu pada suaminya.

"Ada masaalah apa dengan phone awak ni sebenarnya?" Tanya Zulfan dengan kening berkerut ketika menatap Aqila.

"Abang pikir HP aku ini apaan sampe ikutan dicuci juga?"

"So?"

Aqila mengepalkan kedua tangannya tanda semakin kesal dengan Zulfan yang tidak merasa bersalah. "Ini HP aku jadi rusak!"

"Salah siapa? Kenapa letak phone dekat baju? Mana Abang tau?"

"Harusnya kan liat-liat dulu!"

"Mestinya kalau phone tu jangan simpan dalam baju, takkan beranak pinak pun,"

"Jadi aku yang salah?" Tanya Aqila setelah mengerjapkan matanya.

"Ye la. Siapa lagi? Takkan Abang nak salahkan istri orang pulak!" Balas Zulfan sedikit berteriak.

Salah Terima Khitbah ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum