5 - Mau Jadi Pacarku Gak?

600 91 22
                                    

・・・

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

・・・

Lia masih tidak mengerti kenapa Lusa bisa begitu marah padanya, padahal Lia tidak merasa melakukan suatu hal yang salah. Dekat dengan Xero untuk membantu lelaki itu tidaklah salah kan?

Lusa yang bilang sendiri kalau dia hanya temannya Xero, sama seperti Lia. Tapi gerak-gerik gadis itu yang terlihat seperti cemburu membuat Lia jadi tidak yakin hubungan di antara Xero dan Lusa hanya sebatas teman saja.

Hari ini Lia, Xero, Lusa, dan Caramel datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan pada Xero. Selain untuk mengecek kedua tulang kering kakinya, dokter juga sekalian memeriksa bagian punggung kaki dan telapak tangan Xero yang terluka akibat kejadian kemarin.

Caramel memaksa Lusa ikut bersamanya ke ruang dokter, sedangkan Lia dibiarkan menunggu Xero hingga selesai.

"Udah?" Lia bertanya demikian setelah Xero keluar dari ruangannya bersama seorang perawat.

"Udah," jawab Xero, tersenyum segaris.

"Kalau gitu kita langsung ke mobil aja ya. Biar Kak Caramel sama Lusa tinggal nyusul."

Xero hanya mengangguk dan membiarkan Lia mendorong kursi rodanya.

Di koridor rumah sakit, Lia ragu-ragu apakah ia harus menanyakan perihal hubungan Lusa dan Xero atau tidak. Tapi kalau tidak, Lia pasti akan selalu kepikiran. Dia menggigit bibir bawahnya dengan pandangan tertuju ke sekeliling.

"Ehmm, Nathan," Lia akhirnya memanggil dengan gugup.

"Kenapa?" tanya Xero dengan kepala menoleh ke samping.

"Kamu serius cuma temenan sama Lusa?"

"Bukan, kapan aku bilang gitu?"

Mata Lia membelalak, terkejut. "Loh jadi bukan? Terus apa dong?"

"Kenapa tiba-tiba?" tanya Xero, heran.

Lia mendadak kikuk. "Eng-nggak sih, pengen tau aja. Lusa bilang dia itu tem──"

"Mantan aku," sela Xero yang membuat Lia terkejut untuk yang kedua kalinya.

Saking terkejutnya, langkah Lia berhenti membuat kursi roda Xero juga ikut berhenti.

Gadis berambut panjang itu beralih ke hadapan Xero. "Loh??? Kok bisa???"

"Maksudnya?" Xero mengerutkan kening tak mengerti.

Lia mengerjap. "Maksud aku, kenapa putus?"

2. Memoar | Lusa〔✔〕Where stories live. Discover now