16 - Do You Love Her Too?

326 61 20
                                    

・・・

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

・・・

"MAU SATU BOTOL LAGIII!"

"AZAR MINUMAN GUE JANGAN DIABISIN!"

"ANJING JAUHIN CONGOR LO DARI GELAS GUEE!!!"

"AaaAAaaAAAA! AKU TERBHAANK!"

"DIAM!!!"

"TANTE AYU ANAKNYA NI KAYAK BABI!!!"

"PELAYAAAN!!! MANA MINUMAN GUEE!"

Arstide menghela napas sembari memijat pangkal hidungnya── pusing sendiri menghadapi tingkah ketiga temannya yang tengah meracau tidak jelas dengan wajah memerah karena mabuk berat.

Seharusnya dia datang paling awal ketika Lusa mengirim pesan ke grup bahwa dia tengah ada di club dekat pusat kota, bukan malah Azar dan Rafi yang jelas-jelas mudah sekali untuk diajak bermaksiat.

"Ck." Arstide berdecak sembari menahan tangan Lusa yang hendak meneguk minumannya lagi. "Lusa, udah. Lo gak terbiasa minum minuman beralkohol."

Lusa malah menyengir lebar, dia menunjuk Arstide. "Lo, bajingan."

"Gue benci banget sama looo!"

"Harusnya lo gak bilang itu!"

"Harusnya lo gak usah peduli!"

"Brengsek."

Arstide menyerngitkan dahi, dia refleks berdiri saat Lusa berdiri juga untuk berjaga-jaga agar gadis itu tidak jatuh terhuyung ke lantai.

"HEEEH! ARSTIDE KEANO! GUE UDAH MUAK KERJA BARENG LO!" Azar berseru dengan wajah telernya.

"BISA GAK SIH LO BERENTI BIKIN GUE KERJA LEMBUR BAGAI KUDA TERUUUSSS???!"

"Gue udah capek dimarahin sama manajer klien gara-gara lo sering cancel pertemuan demi si Lusa Kampreett!"

"CEPET MISKIN KEK LU HAAA!"

Kedua alis Arstide menukik tajam, ingin sekali meninju Azar yang sekarang tengah tertawa seperti orang gila. Bahkan suara gaduh di club ini pun tidak bisa meredam tawa sumbang Azar yang tengah mengutuk Arstide agar cepat jatuh miskin supaya bisa dia perbudak dengan sesuka hati.

"ARSTIDE KEANO BESOK MISKIN HOREEE!"

"Arstidenya gak ada di siniii!" Lusa menempeleng kepala Azar. "Adanya laki-laki bajingan, bajindal, bajingpret!"

"HAHAHA!" Rafi tiba-tiba tertawa lebar sampai mulutnya menganga.

"Gue mau ke sana." Lusa berujar pelan,  sembari melangkah dengan gontai menuju kerumuman orang yang sedang menari.

Arstide tentu mencegahnya dengan cara menarik tangan Lusa, tapi sudah lebih dulu gadis itu tepis dengan kasar.

"Ck, paansi!"

2. Memoar | Lusa〔✔〕Where stories live. Discover now