26 - Lawyer vs Public Prosecutor

316 55 19
                                    

I am a wreck when i'm without you I need you here to stay

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

I am a wreck when i'm without you
I need you here to stay ....

 ・・・

Rafi baru saja hendak meneguk segelas kopinya ketika salah satu rekan satu timnya datang dengan tergesa-gesa.

Perempuan dengan rambut dikucir kuda itu cekatan mengambil kertas dan kamera.

"Raf, meluncur, Raf. Barusan redaktur ngirim email ke gue, katanya tim kita kebagian ngeliput kasus baru," ujarnya tanpa melihat Rafi.

Laki-laki berambut cepak itu mengesah panjang sembari menepuk tangannya dan berdiri. "Wokee, artis mana yang kali ini ke sandung skandal?"

Teman Rafi, sebut saja Aira, menoleh. "Bukan soal dunia entertainment, kasus kali ini menggemparkan dunia perpolitikan."

Rafi beralih mengambil kameranya. "Siapa lagi yang keciduk korupsi?"

"Bukan korupsi, Raf. Ini kasus pembunuhan," teman Rafi yang lain datang dan ikut bersiap meluncur ke lapangan.

"Lah? Belum pernah denger sebelumnya. Ini kasus baru?"

"Yoi, baru beberapa jam lalu tapi beritanya udah nyebar."

"Gilee, gak ada adabnya sore-sore begini ngilangin nyawa orang." Rafi menggeleng tak percaya sekaligus ngeri.

Mereka bertiga lantas langsung pergi dari ruangan itu dengan kamera, kertas, dan mikrofon di masing-masing tangan.

Disela langkah kakinya menuruni tangga, Aira berbicara. "Gue dapet info katanya tersangka utamanya adalah anak dari salah satu pengacara kondang di Indonesia. Makanya tadi gue bilang kasus ini menggemparkan dunia perpolitikan."

"Siapa sih?" Rafi jadi kepo.

"Wait." Aira mencari-cari sesuatu di ponselnya. "Ah ini nih ada fotonya, cuma mukanya agak ngeblur."

"Coba mana sini." Rafi mencondongkan kepala menatap ke layar ponsel rekan satu timnya.

"Gue kayak gak asing sama mukanya deh, tapi siapa?" Laki-laki berkacamata di samping Aira berucap.

Aira menoleh. "Lo kenal?"

"Barangkali gue kenal. Kayak pernah main ke sini gak sih tuh orang?"

"Siapa dah?"

Rafi masih menatap foto itu dengan cermat, dan sedetik kemudian ekspresinya berubah. Dia langsung merebut ponsel Aira dan kembali meneliti foto perempuan itu, barangkali dia salah lihat.

"Siapa ya ...."

"Sia── AH GUE INGET! Itu kan temennya Rafi yang pernah mampir buat ketemu sama dewan redaktur!"

Bertepatan dengan itu, ponsel yang ada di genggaman Rafi terlepas dan jatuh begitu saja ke atas lantai marmer.

Aira melotot. "HEEEH! IPHONE 12 PRO MAX GUEE!!!"

2. Memoar | Lusa〔✔〕Where stories live. Discover now