Chapter 24

285 53 14
                                    

Sejak kasus kematian Scabbers, pertemanan Hermione dan Ron seolah menemui akhir. Ron benar-benar tidak mau berdamai dan marah karena Hermione masih bersikukuh bahwa Crookshanks tidak memakan Scabbers. Harry yang terjebak di antara keduanya pun mengakui bahwa ia tak punya ide untuk membuat keduanya berdamai, sebaliknya Harry telah membuat Hermione tersinggung dengan cara menyetujui bahwa Crookshankns memang memakan Scabbers.

Sejak itu Melody selalu mendapati Hermione bepergian sendiri untuk melakukan aktivitasnya, padahal biasanya dia bersama Harry dan Ron untuk pergi ke kelas, makan, dan sebagainya. Melody memang bersimpati pada Ron masalah Scabbers dan mengerti bahwa kehilangan hewan peliharaan yang sangat kita sayangi memang menyedihkan namun melihat Hermione bepergian sendiri tanpa teman juga menyedihkan untuknya.

Maka dari itu, setiap ada kesempatan, Melody akan mengajak teman-temannya untuk menemani Hermione. Memang tidak seasik bermain dengan anak-anak lain mengingat Hermione lebih suka menghabiskan waktunya untuk belajar namun tidak seburuk itu jika tahu apa yang mesti dilakukan. Selain itu, menghabiskan waktu bersama Hermione membuat Melody dan teman-temannya belajar banyak yang mungkin akan bermanfaat untuk mereka di tahun berikutnya.

"Tapi kenapa kau ikut begitu banyak kelas?" tanya Daniel ketika mereka tengah belajar bersama di ruang rekreasi, satu malam sebelum pertandingan Quidditch antara Gryffindor lawan Ravenclaw.

"Bagaimana bisa kau mengikuti semua kelas ini?" tanya Ginny, mengambil buku Arithmancy Hermione dan memandanginya dengan dahi berkerut bingung.

"Oh, aku menemukan suatu cara yang cukup berhasil." Kata Hermione dengan kedua mata terpaku membaca buku tebal berjudul Kehidupan Rumah dan Kebiasaan Sosial Muggle Inggris.

"Apa itu?" tanya Daniel lagi.

Hermione melirik ke arah Daniel, menatapnya sekilas kemudian kembali membaca, "aku tidak bisa menjelaskannya, agak rumit—maaf, aku harus menyelesaikan bacaan ini hari Senin nanti." Jawabnya.

Daniel mengangkat kedua alisnya, "baiklah." Katanya, mengedikkan bahu.

Chere menghela nafas pelan kemudian menatap Hermione dengan khawatir, "tolong jangan terlalu memaksakan diri, Hermione. Kau kelihatannya sakit." Katanya.

Melody mengangguk, "kau sepertinya kurang tidur dan istirahat... ambillah setidaknya satu hari untuk istirahat dari semua tugas sekolahmu." Katanya.

Hermione menggeleng keras-keras, "aku tidak bisa, banyak yang harus kulakukan." Katanya.

"Kau terlihat berantakan sekali sekarang." Kata Ginny, menatap Hermione dengan was-was.

"Yeah?" tanya Hermione, mengerutkan dahi. "Aku... yah..." gumamnya, kehilangan kata-kata lalu tak melanjutkan karena kembali fokus membaca.

"Tapi kau akan datang besok, kan?" tanya Melody, "ke pertandingan Quidditch."

"Tentu saja," jawab Hermione, mengangguk pelan. "Aku pasti akan nonton, maka dari itu sebelum besok tiba, aku harus membaca setidaknya sebagian buku ini agar bisa menonton dengan tenang."

Pierre mengangkat kedua alisnya, "yah, setidaknya kau masih menyempatkan waktu untuk menonton pertandingan." Katanya.

.

.

Keesokan harinya Melody bangun sedikit terlambat karena semalaman berlatih dengan Lupin. Ia berpapasan dengan Pierre di ruang rekreasi karena pemuda itu kembali untuk mengambil syalnya yang tertinggal sedangkan Chere, Daniel, dan Ginny sudah lebih dulu pergi ke Aula Besar.

"Cuaca kan sudah mulai hangat, kenapa kau masih pakai syal?" tanya Melody selagi ia dan Pierre melangkah menuruni tangga menuju lantai satu.

"Kan tidak semua orang tahan dingin." Jawab Pierre.

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanOnde histórias criam vida. Descubra agora