Chapter 25

239 54 16
                                    

Tak seorang pun anak di Menara Gryffindor tidur malam itu. Mereka tahu bahwa kastil digeledah lagi dan semua anak asrama berkumpul tinggal jaga di ruang rekreasi, menunggu berita apakah Black berhasil ditangkap. McGonagall muncul kembali subuh, untuk memberitahu mereka bahwa Black sekali lagi berhasil lolos.

Ke mana pun mereka pergi keesokan harinya, mereka melihat pengamanan yang diperketat. Flitwick tampak sedang mengajari pintu-pintu depan untuk mengenali foto besar Sirius Black. Filch mendadak berjalan mondar-mandir di sepanjang koridor-koridor, menutup segala lubang, dari celah sempit di tembok sampai lubang tikus.

Sir Cadogan sudah dipecat. Lukisannya sudah dikembalikan ke bordesnya yang sepi di lantai tujuh, dan si Nyonya Gemuk sudah kembali. Dia sudah direstorasi dengan ahli, tetapi masih sangat ketakutan, dan baru setuju kembali menjalankan tugasnya dengan syarat diberi perlindungan ekstra. Serombongan satpam troll bertampang sangar telah disewa untuk mengawalnya. Mereka mondar-mandir di koridor dengan tampang galak, bicara seperti menggerutu dan saling membandingkan ukuran pentung mereka.

Semua kejadian itu tentu saja berdampak pula pada Melody. Waktu latihannya dikurangi karena Lupin khawatir jika gadis itu sering berkeliaran pada malam hari maka dia akan terkena bahaya. Melody mau tidak mau menurutinya kemudian berkata pada diri sendiri bahwa dia harus memanfaatkan waktu senggangnya untuk lebih memperhatikan Harry serta sekitar agar Black tak lolos lagi—kalau dia mencoba menyerang lagi.

.

.

Hari itu cerah tapi sedikit berangin, pada siang menjelang sore hari setelah semua kelasnya selesai, Melody berjalan-jalan di halaman sekolah sendirian. Teman-temannya sibuk dengan urusan mereka masing-masing dan Melody memang terkadang membutuhkan me time.

Gadis itu berjalan dengan kedua tangan di dalam saku jubahnya, langkahnya pelan dan menimbulkan suara srak-srak kecil selagi menginjak rerumputan pendek. Kemudian ia mendongak ke arah pondok Hagrid, mendapati cerobong asapnya meniupkan asap hangat yang ramah.

Hagrid sedang di rumah, mungkin bukan ide buruk untuk mengunjunginya. Melody juga sudah lama tidak berjumpa dengan Hagrid apalagi setelah mendengar kabar tentang Buckbeak, Hippogriffnya yang dulu menyerang Malfoy. Sekarang setelah memikirkannya, Melody tidak tahu apa yang akan terjadi pada Buckbeak.

Melody berhenti di depan pintu pondok Hagrid kemudian mengetuknya tiga kali dan menyahut, "Hagrid! Ini aku, Melody!"

Pintu terbuka tak lama kemudian, menampilkan Hagrid yang ekspresinya campur aduk antara sedih, terkejut, dan bahagia. Pria itu menunduk menatap Melody, mengerutkan senyum ramah dengan ganjil.

"Melody! Sudah lama sekali tidak bertemu denganmu, ayo masuk, di dalam ada Hermione." Katanya sembari menyisi untuk mempersilakan Melody masuk.

"Hermione?" tanya Melody sembari melangkah masuk, masih menatap ke arah Hagrid.

"Dia... eh... sedang membantuku." Jawab Hagrid.

Melody mengangkat kedua alisnya lalu menoleh ke ruang utama, mendapati Hermione duduk di antara tumpukan dokumen dan buku. Gadis itu mendongak dan pandangan mata mereka bertemu, kemudian di situlah Melody melihat betapa berantakannya Hermione, rambutnya yang mengembang semakin mengembang dan berantakan. Beberapa bagian rambutnya mencuat ke arah yang aneh.

"Hermione, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Melody sembari mendekatinya sementara Hagrid pergi menyiapkan segelas tes untuknya.

"Aku sedang membantu Hagrid mengumpulkan pembelaan untuk sidang Buckbeak." Jawab Hermione sembari tersenyum lesu.

"Ah..." gumam Melody, melepaskan jubahnya lalu duduk di samping Hermione. "Kapan sidangnya?"

"Jum'at, jadi semua pembelaan harus segera siap. Hagrid juga harus menghapalkan mereka dan menyiapkan banyak hal lain." Kata Hermione.

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanWhere stories live. Discover now