Chapter 17

362 60 4
                                    

Beberapa hari kemudian pada suatu sore ketika cuaca semakin buruk, Melody yang dipanggil oleh Lupin pergi ke ruang kelas 104 setelah semua kelasnya selesai. Setibanya di depan kelas 104, Melody membuka pintu dengan perlahan.

"Permisi..." katanya, mengintip ke dalam kelas.

Lupin sudah ada di dalam kelas, ia tengah duduk di sisi meja guru sembari membaca sesuatu pada perkamen di tangannya. Ketika mendengar suara Melody, ia menoleh.

"Ah, Melody, akhirnya kau datang." Katanya.

"Ya," kata Melody sembari melangkah masuk lalu menutup pintu di belakangnya. "Maaf terlambat."

"Tidak, tidak, kau tidak terlambat. Aku memang memintamu datang setelah semua kelasmu selesai. Bagaimana tanganmu?" kata Lupin.

Melody menunjukkan tangannya pada Lupin, "sudah sembuh total." Jawabnya.

Lupin tersenyum, "itu bagus." Katanya sembari meletakkan perkamen di atas meja.

Melody mengangguk kemudian berkata, "jadi Anda memanggil saya ke mari untuk melatih saya, kan? Profesor Dumbledore memberitahu saya kemarin."

Lupin mengangguk sembari menegakkan dirinya, "benar sekali... tapi aku harus katakan padamu aku tak bisa melatihmu setiap hari jadi mari kita buat jadwal." Katanya.

"Saya bisa hari apa saja selain senin, sir. Hari itu ada astronomi." Kata Melody.

"Kalau begitu kita akan menghapus senin dari daftar." Kata Lupin. "Sebelumnya dengan Profesor Dumbledore dan Profesor Snape, kau berlatih hari apa saja?"

Melody duduk di salah satu bangku kemudian menjawab, "selasa, kamis, dan sabtu."

"Apa kau tidak keberatan kalau kita memakai jadwal yang sama?" tanya Lupin.

Melody tersenyum, "sebenarnya saya sempat khawatir Anda ingin menambah hari tapi syukurlah tidak, saya tidak keberatan." Katanya.

Lupin mengerutkan dahinya, "kenapa kau sempat khawatir?"

"Profesor Snape pernah melakukannya, saya latihan hampir setiap hari. Tapi kali ini saya ingin latihannya lebih lenggang karena saya khawatir jika meninggalkan Harry sendirian terlalu sering, sesuatu yang buruk akan terjadi padanya."

"Ah... Profesor Snape orangnya memang bersemangat pada hal-hal seperti ini ya?"

"Saya rasa dia hanya menikmati mengawasi saya kesulitan dalam berlatih."

Lupin tertawa mendengarnya dan anehnya itu membuat Melody tersenyum. Dia tak bermaksud untuk bercanda namun mendapati Lupin menganggap itu lucu, bukannya marah, Melody malah senang.

"Jadi, sir, apa yang akan kita pelajari hari ini?" tanya Melody bersemangat.

Lupin tersenyum padanya, "aku sudah menerima catatan pelatihanmu dari Profesor Dumbledore dan sepertinya kau sudah menguasai banyak sekali mantra. Kau juga sudah bisa apparate, disapparate, occlumency, legilimens, dan menghilang tanpa jubah... pencapaian yang bagus padahal kau baru berlatih satu tahun." Katanya.

"Tapi occlumency, legilimens, dan menghilang tanpa jubah saya belum sempurna. Saya masih lebih sering gagal dari pada berhasil." Kata Melody.

"Tidak perlu khawatir," kata Lupin, tersenyum menenangkan. "Semua butuh proses, kalau kau terus berlatih, aku yakin suatu saat kau akan bisa melakukan semuanya dengan baik. Lagi pula kau tidak perlu menjadi sempurna dalam semua hal. Menjadi cukup baik pun sudah bagus sekali terutama untuk anak seusiamu."

"Oh... baiklah..." gumam Melody, mengangguk pelan.

"Nah... setelah aku membaca semua catatan itu, aku menyimpulkan bahwa kau sudah ahli dalam hal mantra namun kau kurang dalam bela diri."

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang