Chapter 15

364 71 6
                                    

Pesta halloween malam itu sangat meriah dan makanannya enak-enak. Melody serta teman-temannya bercengkrama selagi makan, tak lupa menerima oleh-oleh dari Hermione dan Ron berupa permen dari toko Honeydukes.

"Kami juga punya sesuatu untuk kalian, ya kan, Fred?" Kata George yang duduk di samping kanan Melody.

"Yeah dan ini luar biasa." Kata Fred, nyengir.

"Tidak boleh." Tegur Hermione yang sepertinya tahu apa yang hendak diberikan oleh si kembar Weasley itu.

"Apa itu?" tanya Melody dengan tertarik.

"Apa itu berbahaya?" tanya Chere, khawatir.

"Ini," kata George, ia dan Fred mengeluarkan beberapa barang dari saku jaket mereka lalu membagikannya pada Chere, Daniel, Ginny, Melody, dan Pierre.

"Aku tidak mau." Kata Pierre, menolak.

"Kami memaksa." Kata Fred, tersenyum penuh makna yang mana membuat Pierre menatapnya dengan tak suka.

Daniel mengangkat salah satu bungkus permen yang diterimanya dengan bingung, "apa ini?" tanyanya.

Fred menoleh padanya lalu dengan riang menjawab, "oh itu hiccough sweet, kalau kau memakannya kau akan cegukan. Sangat efektif untuk melarikan diri dari kelas jika bosan."

"Oh..." gumam Daniel, mengangguk mengerti.

"Lalu ini apa? Kalian memberi kami pena bulu?" tanya Ginny, mengangkat sebuah pena bulu.

"Tidak, adikku sayang," kata George dengan nada sok penting. "Itu adalah sugar quills, kau bisa menghisap isinya, manis kok. Kami biasanya memakan itu saat bosan di kelas tapi tidak bisa bolos."

"Oh begitu... lumayan." Kata Ginny, mengangguk.

Richard yang duduk di dekat mereka menghela nafas berat, "aku tidak percaya kalian mengajari mereka mengenai barang-barang yang dijual di Zonko. Kalau mereka jadi biang onar, kalian harus tanggung jawab." Katanya.

"Aww Ricky~" kata Fred dan George, menatap pemuda itu dengan tatapan memelas.

"Jangan begitu, mereka juga butuh kesenangan tahu?" kata Fred.

Richard menggeleng-geleng pelan lalu Claire yang duduk di sampingnya menatap si kembar Weasley dengan tajam kemudian berkata, "sebagai prefek kami seharusnya menyita barang-barang itu."

"Eh yang benar?" tanya Melody, menoleh dengan kecewa.

"Aku tidak keberatan, silakan ambil." Kata Pierre, datar.

"Eh..." keluh Daniel dan Melody sementara Chere hanya tertawa canggung.

"Claire, please, sekali ini saja~" Kata Ginny, memohon. "Lagi pula, kami tidak menggunakannya untuk menjahili yang lain. Jadi, please, ya, ya?"

Claire mengerutkan dahinya sedangkan Daniel, Fred, George, Ginny, dan Melody menatapnya dengan penuh harap. Setelah beberapa saat, sang prefek pun menghela nafas kalah kemudian mengangguk.

"Sekali ini saja." Katanya.

"Yeay!" sorak yang lain.

"Tapi jika lain kali aku melihat kalian membawa masuk barang-barang itu ke sekolah..." gumam Claire.

"Oh tenang saja, kami akan memastikan kau tidak tahu." Kata George santai.

"Yep!" dukung Fred dan itu membuat Claire mendelik galak pada keduanya.

Richard mengekeh, "Claire, kau terlalu baik pada mereka." Katanya.

"Akan repot kalau mereka terus-terusan memohon karena tak diizinkan. Lagi pula ini akan menjadi latihan yang baik untuk mereka, biarkan mereka menggunakannya di kelas dan merasakan ditangkap basah lalu terkena detensi oleh para Profesor." Kata Claire.

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanWhere stories live. Discover now